Selasa 19 Dec 2017 08:01 WIB

Soal Yerusalem, AS Semakin Dikucilkan di PBB

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Esthi Maharani
Dewan Keamanan PBB
Foto: ENCYCLOPEDIA BRITANNICA BLOG
Dewan Keamanan PBB

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Amerika Serikat (AS) kian dikucilkan mayoritas negara-negara anggota tetap PBB dalam sidang Senin (18/12) waktu setempat. Hal itu disebabkan sikap keras Presiden AS Donald Trump yang menetapkan klaim Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Demikian laporan Reuters, hari ini (19/12).

Kemarin, AS menjatuhkan veto atas resolusi yang dicetuskan Dewan Keamanan PBB mengenai status Yerusalem. Resolusi tersebut menyerukan agar AS menarik pengakuannya bahwa kota suci tersebut adalah milik Israel.

Duta besar AS untuk PBB, Nikki Haley, menilai PBB sedang melakukan penghinaan dengan resolusi itu. Sebagai informasi, veto dari AS ini merupakan kali pertama sejak enam tahun terakhir.

"Apa yang kami saksikan di sini, DK PBB, merupakan sebuah penghinaan. Kami tidak akan melupakannya," ujar Nikki Haley, seperti dikutip Reuters, Selasa (19/12).

(Baca juga: Presiden Palestina, Abbas Tiba di Saudi Hari Ini)

Haley menganggap, keputusan Trump itu semata-mata menegaskan kedaulatan AS serta bentuk dukungan Negeri Paman Sam terhadap upaya perdamaian di Timur Tengah. Namun, sejauh ini kecaman datang dari pelbagai penjuru dunia, bahkan termasuk negara-negara Eropa Barat yang selama ini bersekutu dengan AS. Hanya PM Israel, Benjamin Netanyahu, dan para pengikutnya yang bersorak atas klaim sepihak Trump itu.

Seperti diketahui, resolusi Dewan Keamanan PBB itu menolak setiap klaim sepihak yang bermaksud mengubah status quo Kota Suci Yerusalem. Pernyataan Donald Trump, dengan demikian, dinilai tidak berkekuatan hukum internasional dan mesti dicabut segera.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement