Ahad 04 Feb 2018 17:15 WIB

Tentara Israel Kembali Tembak Mati Warga Palestina

Obeid (19 tahun) ditembak di bagian kepala

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Hazliansyah
Tentara Israel menghalau pengunjuk rasa wanita Palestina.
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed)
Tentara Israel menghalau pengunjuk rasa wanita Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JENIN -- Tentara Israel kembali menembak mati seorang warga Palestina. Adalah pemuda berusia 19 tahun bernama Ahmad Samir Obeid (19 tahun) di Tepi Barat. Obeid ditembak di bagian kepala saat tentara Israel menggerebek Desa Wadi Burqin di Kota Jenin, Palestina, pada Sabtu (3/2).

Pria itu sempat dilarikan ke rumah sakit setempat, tetapi dokter kemudian menyatakan nyawanya tidak dapat tertolong. Obeid menjadi warga Palestina ketujuh yang tewas di tangan pasukan Israel tahun ini.

Sebanyak delapan warga Palestina lainnya dilaporkan terluka oleh tentara Israel, yang menggunakan amunisi hidup dan peluru baja berlapis karet. Media lokal melaporkan, ada empat warga Palestina yang ditangkap dalam penggerebekan kali ini.

Dilansir dari Aljazirah, Ahad (4/2), selain tentara, buldoser dan pesawat tak berawak Israel juga mengepung beberapa rumah di desa tersebut. Pasukan Israel saat ini tengah dalam upaya mencari seorang warga Palestina lainnya bernama Ahmad Jarrar.

Jarrar yang berusia 22 tahun itu dicari karena diduga terlibat dalam pembunuhan seorang pemukim Yahudi bulan lalu. Sepupunya, yang memiliki nama yang sama, telah menjadi korban salah tangkap dan tewas pada 18 Januari lalu setelah tentara Israel melakukan operasi militer selama 10 jam.

Warga mengatakan kepada media lokal, tentara Israel menggunakan pengeras suara untuk memanggil Jarrar. "Ahmad Jarrar, serahkan dirimu atau kita akan menghancurkan rumah demi rumah," ujar tentara Israel.

Jam malam telah diberlakukan di Desa Wadi Burqin. Beberapa warga secara paksa diusir dari rumah mereka saat tentara Israel sementara mengubahnya menjadi pangkalan militer.

Tiga rumah milik keluarga Jarrar sebelumnya telah dibongkar oleh tentara Israel. Namun, militer Israel tidak mengomentari serangan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement