Ahad 11 Feb 2018 10:40 WIB

AS Prihatin Atas Meningkatnya Kekerasan di Perbatasan Israel

Jet F-16 milik Israel ditembak jatuh pasukan Suriah yang didukung Iran.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andri Saubani
Tentara Israel di dekat perbatasan Israel-Lebanon.
Foto: AP/Ariel Schalit
Tentara Israel di dekat perbatasan Israel-Lebanon.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) prihatin terhadap eskalasi kekerasan yang terjadi pada Sabtu (10/2) waktu setempat di perbatasan Israel. AS mendukung hak kedaulatan Israel untuk membela diri.

"Eskalasi ancaman dan ambisi Iran untuk memproyeksikan kekuatan dan dominasinya, menempatkan semua orang di wilayah ini, dari Yaman sampai Lebanon berisiko," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert dalam sebuah pernyataan, seperti yang dilansir di Anadolu Agency, Ahad (11/2).

Nauert mengatakan, Washington terus menekan kegiatan 'kejahatan' yang dilakukan Iran di wilayah tersebut. Washington, lanjutnya, juga menyerukan diakhirinya perilaku Iran yang mengancam perdamaian dan stabilitas.

Pada Sabtu sebelumnya, tentara Israel mengatakan pasukannya melancarkan serangan udara pada Sabtu (10/2) untuk menargetkan pertahanan udara Suriah dan Iran. Serangan ini dilakukan setelah jet tempur F-16 milik militer Israel jatuh di wilayah utara yang diduga ditembak oleh pasukan Suriah yang didukung oleh Iran.

Tentara tersebut juga menyerang beberapa sasaran di negara tetangganya yang dilanda perang tersebut. Namun, Iran membantah tuduhan tersebut, yang menggambarkan pernyataan Israel tentang menembaki sebuah pesawat tak berawak Iran sebagai sebuah 'kebohongan'.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement