Selasa 20 Feb 2018 01:47 WIB

Israel Klaim Berhasil Uji Coba Sistem Canggih Antimisil

Sistem ini diklaim mampu mengangkal ancaman dari luar Israel

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Bayu Hermawan
Kendaraan lapis baja pasukan Israel.
Foto: REUTERS/Amir Cohen
Kendaraan lapis baja pasukan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel mengklaim berhasil menguji coba sistem pertahanan canggih antimisil balistik. Sistem ini diklaim mampu menangkal ancaman dari luar Israel.

Kementerian Pertahanan Israel menyatakan pihaknya berhasil menguji coba interseptor Arrow-3. Hal ini mereka nilai sebagai satu pencapaian besar dalam hak kemampuan mempertahankan diri dari ancaman kini dan di masa nanti. Dua uji coba serupa sebelumnya gagal dilakukan, demikian dilansir Associates Press, Senin (19/2).

Arrow-3 merupakan bagian sistem pertahanan berlapis yang Israel kembangkan untuk mempertahankan diri dari serangan roket jarak pendek dan menengah semisal dari Gaza atau Lebanon dan misil jarak jauh dari Iran. Sementara di Arrow-2 terdapat kubah logam David's Sling.

Sistem pertahanan berlapis itu dikembangkan oleh Industri Dirgantara Israel bersama raksasa dirgantara AS, Boeing. Sistem ini sudah mulai beroperasi pada Januari 2017 lalu. Israel sendiri sudah menggunakan sistem Arrow untuk melumpuhkan misil Suriah.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Israel juga mengklaim berhasil menguji coba sistem anti rudal Arrow pada awal 2013 lalu. Anti rudal ini mendeteksi rudal yang masuk dan menghancurkannya dengan rudal kedua.

Awal 2017 lalu, Kementerian Pertahanan Israel kembali menguji coba sistem anti rudal David's Sling untuk mencegat roket jarak dekat dan sedang dari Gaza dan Lebanon Selatan yang didominasi Hizbullah. Uji coba ini adalah langkah penting guna menjamin Israel memiliki kemampuan mempertahankan diri dari ancaman yang sangat nyata dan terus meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement