Sabtu 31 Mar 2018 05:22 WIB

Menlu Palestina Berterimakasih ke Kuwait

Kuwait segera meminta Dewan Keamanan PBB menggelar rapat terkait kerusuhan Gaza.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Ribuan masyarakat Gaza bergerak menuju perbatasan Palestina-Israel, Jumat (30/3).
Foto: Dok. Istimewa
Ribuan masyarakat Gaza bergerak menuju perbatasan Palestina-Israel, Jumat (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Menteri Luar Negeri Palestina Riyadh Al-Malki berterima kasih kepada Kuwait yang segera meminta Dewan Keamanan PBB menggelar rapat terkait kerusuhan Gaza. Itu setelah korban berjatuhan dari pihak pengunjuk rasa warga Gaza, dimana 15 tewas dan ratusan lainnya terluka akibat ditembaki tentara Israel pada Jumat (30/3).

"Tanggung jawab utama ada di Dewan Keamanan untuk segera bertindak dan menghentikan pembantaian ini," kata Al-Malki dalam pernyataan sebagaimana dilansir Kuwait News Agency, Sabtu (31/3).

Menurut Al-Malki, DK PBB harus mengutuk pendudukan Israel. DK PBB juga harus mengutuk penggunaan peluru tajam oleh Israel untuk tujuan membunuh warga tidak bersenjata. "Padahal (ribuan warga Gaza) hanya berdiri dengan damai di dekat perbatasan untuk mengungkapkan bagaimana mereka melekat di tanah mereka," kata dia.

Al-Malki juga menegaskan kejahatan Israel adalah kejahatan perang yang tidak hanya pantas dikutuk tetapi perlu tindakan hukuman. Adapun DK PBB dijadwalkan bertemu kemudian atas permintaan Kuwait membahas perkembangan di Jalur Gaza dan wilayah Palestina. Di mana pasukan Israel menewaskan 15 demonstran damai dan melukai lebih dari 1.400 lainnya.

Dewan Keamanan PBB telah menyerukan pertemuan darurat untuk membahas bentrokan mematikan di Gaza antara pengunjuk rasa Palestina dan pasukan Israel. Itu menyusul bentrokan yang mengakibatkan 15 pengunjuk rasa tewas dan ratusan luka-luka.

Pihak Kuwait yang meminta agar sidang Dewan Keamanan yang ditutup, yang dijadwalkan untuk Jumat (30/3) malam waktu setempat, sebagaiamana dilansir oleh Associated Press, Sabtu (31/3).

Dalam waktu satu hari, 15 orang tewas oleh tembakan tentara Israel pada Jumat setelah ribuan orang Palestina berdemonstrasi dan berada perbatasan Gaza dengan Israel dengan maksud menyeberang ke negara Yahudi itu. Pihak penyelenggara Hamas mengatakan aksi dilakukan selama enam pekan sebagai protes terhadap blokade perbatasan yang menyesakkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement