Ahad 01 Apr 2018 12:23 WIB

Dapur Umum ACT Pasok Logistik Great March of Return

Selama dua bulan ke depan, relawan ACT akan membuka dapur umum di Gaza.

Rep: Muhyiddin/ Red: Reiny Dwinanda
Bendera Indonesia dan ACT di tengah aksi protes ratusan ribu warga Gaza, Palestina.
Foto: ACT
Bendera Indonesia dan ACT di tengah aksi protes ratusan ribu warga Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Bendera Merah-Putih ikut berkibar di Pawai Kepulangan ke Tanah Palestina. Selain dikibarkan oleh salah seorang relawan ACT, warga setempat juga turut mengibarkan bendera Indonesia berdampingan dengan bendera Palestina di Gaza.

ACT mengungkapkan sebanyak 2.000 ton beras bantuan rakyat Indonesia sudah mulai masuk ke Gaza. "ACT membuka dapur umum selama aksi Al Awdah March atau the Great March of Return (Pawai Kepulangan) berlangsung," kata General Manager Komunikasi ACT, Lukman Azis Kurniawan saat dikonfirmasi Republika.co.id, Ahad (1/4).

Sementara itu, Direktur Global Humanity Response (GHR) Bambang Triono menjelaskan bahwa dapur umum untuk massa Pawai Kepulangan disediakan karena aksi diperkirakan akan berlangsung hingga dua bulan ke depan. Rakyat Palestina akan membutuhkan pasokan logistik untuk mendukung perjuangannya.

"Untuk itu, kami akan hadir menjadi penguat para pejuang di lokasi," kata Bambang.

Aksi damai yang dilakukan ratusan ribu orang warga Palestina pada Jumat (30/3) ditingkahi tembakan tentara Israel. Relawan ACT di Gaza, hingga Ahad (1/4) mengkonfirmasi sudah 17 orang syahid dalam aksi tersebut dan 1.500 lebih terluka.

Pawai Kepulangan ke Tanah Palestina disebut juga sebagai Land Day. Aksi ini dilancarkan setiap tahun sejak tanggal 30 Maret 1976 silam.

Saat itu, enam orang Arab-warga Israel yang mendukung Palestina dibunuh oleh militer Israel. Pembunuhan itu terjadi dalam sebuah demonstrasi atas pencaplokan Israel terhadap tanah Palestina.

Memperingati kejadian itu, selama enam pekan ke depan, demonstrasi besar bakal berlangsung sepanjang hari tanpa henti, di lima titik berbeda sepanjang perbatasan Israel. Protes mereka mengerucut pada satu tuntutan penting, yakni kembalinya hak warga Palestina atas rumah dan tanah mereka yang kini dijajah secara terang-terangan oleh Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement