Sabtu 14 Apr 2018 08:25 WIB

Israel Kembali Tembak Mati Warga Palestina di Gaza

Korban tewas sejak aksi demonstrasi Palestina pada akhir Maret capai 34 orang.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Warga Palestina berlarian saat tentara Israel menembak dengan gas air mata di Jalur Gaza, Selasa (3/4).
Foto: AP Photo/Adel Hana
Warga Palestina berlarian saat tentara Israel menembak dengan gas air mata di Jalur Gaza, Selasa (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kementerian Kesehatan Gaza, pada Jumat (13/4), mengatakan seorang warga Palestina yang berdemonstrasi di perbatasan Gaza-Israel kembali tewas setelah ditembak pasukan Israel. Dengan kejadian tersebut, jumlah korban tewas sejak aksi demonstrasi digelar akhir Maret lalu telah mencapai 34 orang.

Dalam aksi demonstrasi lanjutan pada Jumat kemarin (13/4), terdapat sekitar 10 ribu warga Palestina yang berpartisipasi. Sama seperti demonstrasi-demonstrasi sebelumnya, massa menuntut hak untuk kembali ke tanah atau desa-desa yang dikuasai Israel setelah berakhirnya Perang Arab-Israel tahun 1948.

Selain menyuarakan tuntutan, di sela-sela aksi, massa menginjak dan membakar bendera Israel. Mereka menganggap bendera Israel merupakan simbol penjajahan terhadap Palestina. Massa juga terus bergerak mendekati pagar perbatasan Israel.

Militer Israel mengatakan, ketika demonstran Palestina mendekati pagar perbatasan, mereka melakukan aksi pelemparan batu. Bahkan militer Israel mengklaim terdapat beberapa demonstran yang melemparkan alat peledak dan bom molotov.

Perwakilan militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan, para demonstran Palestina berulang kali mencoba merusak pagar perbatasan. Ia juga membenarkan perihal adanya demonstran yang melemparkan bom molotov.

Menurut Conricus, militer Israel berupaya meminimalkan jumlah korban luka atau bahkan tewas dari demonstram Palestina. Namun ia menegaskan peraturan tentang aksi tembak langsung tidak berubah dan tetap dapat dilakukan kepada demonstran yang dianggap telah menimbulkan ancaman keamanan.

Pasukan Israel pun kembali melakukan aksi penembakan guna membubarkan massa yang mendekati pagar perbatasannya. Selain satu warga Palestina tewas, menurut para pejabat kesehatan Gaza, aksi penembakan juga menyebabkan 528 orang terluka. 122 korban di antaranya terluka akibat tembakan tentara Israel.

Tindakan represif dan brutal tentara Israel itu telah berulang kali dikecam dunia internasional. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bahkan telah menyerukan agar dilakukan penyelidikan independen guna mengusut tindakan aparat Israel yang telah menewaskan 34 warga Palestina.

Namun, Amerika Serikat (AS) telah dua kali memblokir seruan penyelidikan terhadap Israel oleh PBB. Sikap dan tindakan AS tersebut dikecam Hamas selaku kelompok yang menginisiasi aksi demonstrasi di perbatasan Gaza-Israel. Hamas menganggap AS turut berperan dalam membunuh warga Palestina yang berpartisipasi dalam aksi demonstrasi tersebut. Aksi demonstrasi di perbatasan Gaza-Israel rencananya akan digelar hingga 15 Mei mendatang, tepat ketika Israel merayakan hari kelahirannya.

Baca juga: Al-Houthi Kembali Gempur Arab Saudi dengan Rudal Balistik

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement