Selasa 17 Apr 2018 18:36 WIB

Bantuan MUI Sulit Masuk ke Tepi Barat Palestina

Ada tiga negara yang masih kuat dukung Palestina yakni Indonesia, Turki, dan Yordan.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri, KH Muhyiddin Junaidi
Foto: ROL/Abdul Kodir
Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri, KH Muhyiddin Junaidi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengundang Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghadiri konferensi kesembilan pembebasan Al Quds di Kota Ramallah, Tepi Barat, Palestina pada 11-13 April 2018. Namun sangat disayangkan semua peserta konferensi dari mancanegara termasuk MUI, tidak diperbolehkan masuk ke Palestina.

Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI KH Muhyiddin Junaidi mengatakan, MUI tidak bisa masuk ke Palestina karena yang berkuasa di Palestina adalah Israel. Israel memegang politik dan keamanan di Palestina. Oleh karena itu, perwakilan dari MUI terpaksa tinggal di wisma Indonesia bersama duta besar di Kota Amman, Yordania.

"Maka dari itu, kita meminta kepada Mufti Palestina untuk mengirim utusannya, sekaligus (untuk) menerima sumbangan dari Indonesia dari MUI sekitar 120 ribu USD sekitar Rp 1,5 miliar," kata KH Muhyiddin kepada Republika.co.id, di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (17/4).

Muhyiddin menceritakan, Mufti Palestina Muhammad Al-Husaini kemudian datang ke Kota Amman. Selanjutnya, MUI menyerahkan dana sumbangan tersebut kepada Mufti Palestina. Tapi, sangat disayangkan sumbangan sebesar 120 ribu USD tersebut tidak bisa disimpan di rekening bank milik mereka. Dana tersebut juga tidak bisa masuk ke Bank Yordania Mesir karena ditolak pihak bank.

Mufti Palestina pun kembali lagi untuk menyampaikan kondisinya kepada MUI. Akhirnya dana sebesar 120 ribu USD disimpan oleh Mufti Palestina di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kota Amman. Itulah kondisi yang dihadapi oleh masyarakat Muslim dan Bangsa Palestina di negaranya sendiri.

"Mereka (Palestina) mengundang kami untuk konferensi, tapi mereka tidak punya hak untuk mengizinkan kami masuk ke dalam, jadi betapa sedihnya dan sulit," ujarnya.

KH Muhyiddin menyampaikan, menurut Palestina, ada tiga negara yang masih sangat kuat mendukung Palestina. Di antaranya Indonesia, Turki dan Yordania. Negara-negara Arab yang lainnya dinilai sudah lembek, apalagi di tengah kancah politik global seperti saat ini. Disampaikan dia Indonesia akan tetap membantu Palestina. Ada dana sebesar Rp 1,5 miliar lagi yang akan diserahkan ke MUI untuk membantu Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement