Kamis 19 Apr 2018 05:25 WIB

Ditembak Tentara Israel, Impian Pesepeda Pelestina Ini Pupus

Tiba-tiba ia ambruk oleh sebuah tembakan yang mengenai kaki kanannya.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Agus Yulianto
Warga Palestina berlarian saat tentara Israel menembak dengan gas air mata di Jalur Gaza (Ilustrasi)
Foto: AP Photo/Adel Hana
Warga Palestina berlarian saat tentara Israel menembak dengan gas air mata di Jalur Gaza (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Impian pesepeda asal Gaza Alaa Al Daly (21 tahun) untuk mengibarkan bendera Palestina di ajang Asian Games, seketika pupus. Daly yang mengikuti aksi protes di perbatasan Gaza tertembak oleh tentara Israel sehingga kakinya harus diamputasi.

Aksi protes The Great March of Return yang diikuti Daly merupakan bentuk demo yang berlangsung selama enam minggu di pagar perbatasan Jalur Gaza dan Israel. Daly tertembak saat ikut berpartisipasi dalam aksi The Great March of Return di hari pertama.

Daly mengatakan, ia dan tiga temannya bersepeda menuju area protes di perbatasan pada 30 Maret. Setelah itu, mereka berjalan kaki ke area demonstrasi yang mereka kira merupakan aksi demonstrasi tanpa kekerasan.

"Saya hanya pergi karena itu merupakan aksi damai. Saya tidak menyangka sesuatu yang membahayakan akan mengenai saya," ungkap Daly seperti dilansir Reuters.

Saat kejadian berlangsung, Daly mengatakan, posisinya berada sekitar 150-200 meter dari pagar perbatasan. Daly mengatakan, saat itu ia sama sekali tidak terlibat dalam aksi kekerasan terhadap tentara Israel. Namun tiba-tiba ia ambruk oleh sebuah tembakan yang mengenai kaki kanannya.

Pascapenembakan, keluarga Daly telah memohon agar ia bisa segera dievakuasi dari Gaza untuk mendapatkan terapi yang lebih baik di West Bank atau di Israel. Akan tetapi, pihak berwenang Palestina mengatakan, pihak Israel tak memperkenankan Daly untuk keluar dari Gaza.

Tentara militer Isreal mengatakan, komandan senior mereka telah membuat aturan terkait akses pengobatan. Akses pengobatan tidak akan diberikan kepada warga Palestina yang berpartisipasi dalam aksi protes di perbatasan.

"Sudah diputuskan bahwa permintaan terapi pengobatan oleh teroris maupun pemberontak yang berpartisipasi dalam aksi kekerasan akan ditolak," kata pasukan militer Israel dalam pernyataan resmi mereka.

Hal ini tentu menyayat hati karena Daly sudah menghabiskan waktu sebanyak enam jam per hari selama berbulan-bulan untuk bersaing dalam Asian Games di Indonesia. Mimpinya untuk mengibarkan bendera Palestina di ajang bergengsi ini sirna karena ia harus kehilangan kakinya. "Mimpi saya untuk mengibarkan bendera Palestina di Jakarta berakhir," ungkap Daly.

Saat ini, Daly sudah menjalani amputasi dan sedang membiasakan diri untuk beraktivitas dengan tongkatnya. Daly berharap, tetap bisa berkompetisi di masa depan sebagai atlet disabilitas.

Petugas medis Gaza mengatakan, setidaknya ada 16 warga Palestina yang tewas pada aksi aksi protes 30 Maret lalu. Sedangkan total warga yang terluka dan perlu mendapatkan amputasi adalah 17 orang.

Israel menuduh bahwa Hamas merupaan otak di balik aksi protes yang terjadi pada 30 Maret lalu. Israel juga mengklaim, bahwa sebagian besar orang yang tewas dalam aksi tersebut merupakan militan yang mencoba menyerang tentara militer Israel atau orang-orang yang menerobos pagar pembatas.

Israel mengatakan pasukan militernya hanya bertindak sesuai aturan. Di sisi lain, pihak Hamas menyanggah tuduhan Israel tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement