Selasa 15 May 2018 04:05 WIB

Puluhan Warga Palestina Terbunuh, AS Salahkan Hamas

55 warga Palestina dilaporkan terbunuh saat memprotes Kedubes AS di Yerusalem.

Rep: Umi Nur Fadilah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ribuan warga Palestina memprotes pemindahan Kedubes AS di Yerusalem.
Foto: the Palestine Chronicle.
Ribuan warga Palestina memprotes pemindahan Kedubes AS di Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Gedung Putih terkesan membela pembunuhan yang dilakukan tentara Israel terhadap puluhan warga Palestina yang ikut dalam aksi protes menentang peresmian Kedubes AS di Yerusalem, Senin (14/5). Gedung putih justru berbalik menyalahkan kelompok Hamas ikut ambil bagian setara atas tragedi tersebut.

"Hamas dengan sengaja dan sinis memprovokasi repons ini," kata Principal Deputy Press Secretary Gedung Putih Raj Shah seperti dikutip NPR.org, Senin (14/5) sore. "Seperti diungkapkan Menlu, Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri sendiri."

Puluhan ribu warga Palestina memprotes pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel di Yerusalem. Laporan terbaru menyebut 55 demonstran meninggal setelah dihujani tembakan oleh pasukan militer Israel. Data korban jiwa ini adalah yang terbanyak dalam satu hari di wilayah tersebut setelah aksi pada 2014 yang menewaskan 2.000 warga Palestina.

Kementerian Kesehatan Gaza menyebut, sedikitnya 2.770 orang terluka dalam aksi demontrasi itu. Pasukan Pertahanan Israel mendata, lebih dari 35 ribu orang melakukan protes di sepanjang perbatasan Gaza.

Dilansir di National Public Radio pada Senin (14/5), militer Israel mengklaim menargetkan tiga pengunjuk rasa yang mencoba memasang bom di samping pagar keamanan di Rafah.

Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas menyebut tindakan pasukan Israel sebagai pembantaian. Ia mengusulkan adanya penengah baru menggantikan AS sebagai pembicara perantara antara Palestina dan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement