Kamis 17 May 2018 02:22 WIB

Militer Israel Bela Aksinya Tembaki Demonstran Palestina

Militer Israel beralasan mereka dibom terlebih dahulu.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Indira Rezkisari
Unjuk rasa mengutuk Israel atas insiden Gaza terjadi di seluruh dunia. Di Trocadero Plaza, Paris, (16/5), demonstrasi digelar sambil membentangkan bendera Palestina.
Foto: AP
Unjuk rasa mengutuk Israel atas insiden Gaza terjadi di seluruh dunia. Di Trocadero Plaza, Paris, (16/5), demonstrasi digelar sambil membentangkan bendera Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Militer Israel dalam sebuah pernyataan menyampaikan telah melepaskan tembakan ke posisi Hamas yang berada di Jalur Gaza pada Selasa (15/5) kemarin waktu setempat. Militer Israel menyerang pos terdepan Hamas di sebelah utara Jalur Gaza.

"Beberapa waktu yang lalu, Pasukan Pertahanan Israel menyerang sebuah pos terdepan Hamas di Jalur Gaza sebelah utara. Ini sebagai respons terhadap pengeboman pasukan kami," kata pernyataan tersebut seperti dilansir Anadolu Agency, Kamis (17/5).

Hingga saat ini, pihak Hamas belum menyampaikan pernyataan balik untuk menanggapi pernyataan militer Israel itu. Penembakan yang dilancarkan Israel, diduga dilakukan dua hari setelah 62 demonstran Palestina menjadi martir dan ratusan lainnya terluka.

Israel mengerahkan pasukannya di dekat pagar pembatas antara Gaza dan Israel. Sejak demonstransi di Gaza dilakukan pertama kali pada 30 Maret lalu, lebih dari 100 demonstran Palestina menjadi martir karena ditembaki tentara Israel.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun geram atas penembakan tentara Israel terhadap para demonstran. Dia mendesak negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengambil sikap atas pembunuhan di Jalur Gaza. Desakan tersebut disampaikan melalui sambungan telepon ke sejumlah petinggi negara.

Petinggi negara tersebut, antara lain Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Sudan Omar al-Bashir, dan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad bin Khalifa al-Tsani. Selain itu, Erdogan juga menghubungi Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden Rusia Vladimir Putin, membahas persoalan di Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement