Sabtu 19 May 2018 04:52 WIB

Israel Tolak Pemeriksaan HAM di Gaza

Dewan HAM PBB sebut Israel menggunakan kekuatan yang berlebihan

Rep: melisa riska putri/ Red: Esthi Maharani
Gaza setelah mendapat serangan dari pesawat-pesawat Israel, Kamis (17/5).
Foto: Fox News
Gaza setelah mendapat serangan dari pesawat-pesawat Israel, Kamis (17/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB memilih untuk menyelidiki pembunuhan baru-baru ini di Gaza dan menuduh Israel menggunakan kekuatan yang berlebihan. Namun Israel mencercanya.

Resolusi PBB untuk mengirim komisi penyelidikan ditolak oleh Amerika Serikat (AS) dan Australia. Namun didukung oleh 29 anggota dari 47 negara PBB. Sementara 14 negara lainnya termasuk Inggris, Jerman dan Jepang memilih abstain.

Duta Besar Israel di Jenewa Aviva Raz Shechter menyebut dewan menyebarkan kebohongan terhadap Israel selama lima jam pernyataan.

"Sederhananya, dengan resolusi ini, dewan telah mencapai puncak kemunafikan baru dan standar terendah kredibilitas," ujar dia. Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, sepenuhnya menolak resolusi itu.

Sesi khusus Dewan HAM diselenggarakan setelah hari paling berdarah bagi warga Palestina Senin lalu. Saat itu, 60 orang tewas oleh tembakan Israel.

"Tidak ada yang dibuat lebih aman oleh peristiwa mengerikan pekan lalu," kata Kepala HAM Zeid Ra-ad al-Hussenin.

Pasukan Israel telah menewaskan 106 warga Palestina termasuk 15 anak-anak sejak 30 Maret. Lebih dari 12 ribu orang terluka, setidaknya 3.500 oleh amunisi hidup. Ia menambahkan, Israel di bawah hukum internasional berkewajiban melindungi rakyat Gaza dan menjamin kesejahteraan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement