Sabtu 07 May 2016 05:30 WIB

Sejarah Hari Ini: Pembunuh Berantai Pertama Amerika Digantung

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Pada 7 Mei 1896, Henry Howard Holmes, salah satu pembunuh berantai pertama di Amerika yang terkenal dihukum gantung hingga mati di Philadelphia, Pennsylvania.
Foto: blog.newspapers.library.in.gov
Pada 7 Mei 1896, Henry Howard Holmes, salah satu pembunuh berantai pertama di Amerika yang terkenal dihukum gantung hingga mati di Philadelphia, Pennsylvania.

REPUBLIKA.CO.ID, Pada 7 Mei 1896, Henry Howard Holmes, salah satu pembunuh berantai pertama di Amerika yang terkenal dihukum gantung hingga mati di Philadelphia, Pennsylvania.

Lahir di New Hampshire, Holmes kecil mulai menyiksa binatang. Namun, ia adalah seorang anak yang cerdas yang kemudian lulus dari Universitas Michigan dengan gelar medis.

Holmes membiayai pendidikannya dengan serangkaian penipuan asuransi. Ia mengajukan permohonan pencakupan untuk orang-orang yang tidak ada dan kemudian menunjukkan jenazah sebagai tertanggung.

Pada 1886, Holmes pindah ke Chicago untuk bekerja sebagai seorang apoteker. Beberapa bulan kemudian, dia membeli apotek dari pemilik janda setelah kematian suaminya. Janda itu kemudian menghilang secara misterius. Holmes mengumpulkan cukup uang untuk membangun rumah besar di seberang toko.

Rumah yang Holmes sebut The Castle memiliki lorong-lorong rahasia, dinding palsu dan pintu jebakan. Beberapa kamar kedap suara dan terhubung dengan pipa ke tangki gas di ruang bawah tanah.

Kamar tidurnya memiliki pengendali yang bisa mengisi kamar kedap suara itu dengan gas. Ruang bawah tanah Holmes juga berisi laboratorium dengan peralatan yang digunakan untuk pembedahan.

Seorang perempuan muda dari daerah itu, bersama dengan wisatawan yang datang untuk mengunjungi World's Fair di Chicago pada 1893 dan menyewa kamar di rumah Holmes menghilang dengan tiba-tiba.

Sekolah kedokteran membeli banyak tengkorak manusia dari Holmes tapi tidak pernah bertanya bagaimana pria tersebut memperoleh spesimen anatomi itu.

Holmes akhirnya tertangkap setelah mencoba menggunakan mayat lain dalam penipuan asuransi. "Aku lahir dengan iblis dalam diriku. Aku tidak bisa membantu kalau kenyataannya aku adalah seorang pembunuh, tidak lebih dari seorang penyair yang memberi inspirasi untuk menyanyi," katanya.

Kabarnya, pihak berwenang menemukan mayat-mayat lebih dari 200 korban di kediamannya. Devil in the White City, sebuah buku tentang pembunuhan Holmes dan World Fair oleh Erik Larson diterbitkan pada 2003.

Selanjutnya: Paus Yohanes Paulus II Kunjungi Suriah

sumber : History, BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement