Senin 30 May 2016 06:19 WIB

Sejarah Hari Ini: Mesir dan Yordania Bersatu Lawan Israel

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser.
Foto: i-cias
Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser.

REPUBLIKA.CO.ID, Raja Yordania dan Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser dari Mesir menandatangani perjanjian pertahanan bersama hari ini, 1967 lalu. Berita itu datang sebagai kejutan untuk Mesir dan pihak lainnya sejak Raja Hussein sering dikritik karena cenderung ke Barat.

Dua hari sebelumnya, presiden menyebut raja sebagai seorang "antek imperialis". Namun, tampaknya mereka telah menemukan musuh bersama, yaitu Israel.

Ketegangan di wilayah itu telah terjadi selama tiga pekan terakhir sejak Mesir meningkatkan kehadiran militernya di Semenanjung Sinai dan memerintahkan Angkatan Darurat PBB meninggalkan wilayah Mesir.

Pada 22 Mei, Presiden Nasser menutup Selat Tiran untuk pengiriman Israel. Lima hari kemudian, ia mendeklarasikan "Tujuan dasar kami akan menghancurkan Israel. Orang-orang Arab ingin melawan."

Hari ini, Raja Hussein melakukan kunjungan mendadak untuk bertemu Nasser. Mereka bertemu di bandara militer Almaza, Kairo, untuk melakukan penandatanganan.

Raja Hussein kemudian terbang kembali ke ibu kota Yordania, Amman, didampingi Ketua Organisasi Pembebasan Palestina Ahmed Shukairy. Ia bertanggung jawab atas pasukan komando di Jalur Gaza yang berbatasan dengan Israel. Israel mengatakan, pakta tersebut sangat meningkatkan bahaya perang antara Israel dan negara-negara Arab.

Selanjutnya: Pemberontakan Tentara, Presiden Bangladesh Meregang Nyawa

sumber : History, BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement