REPUBLIKA.CO.ID, Gamal Abdul Nasser terpilih sebagai presiden pertama Republik Mesir pada 23 Juni 1956. Ia memenangkan suara dari sekitar 99,95 persen pemilih. 

Pria kelahiran 15 Januari 1918 itu menggulingkan rezim monarki Mesir pada 1952 dalam sebuah kudeta militer. Ia menjadi calon presiden pertama di negara itu yang dipilih dengan surat suara. 

Nasser membuat konstitusi baru. Mesir  kemudian menjadi sebuah negara sosialis dengan satu partai. Islam menjadi agama resmi negara itu dan disetujui oleh 99,8 persen pemilih. 

Di saat muda, ia kerap melakukan aksi unjuk rasa menentang pemerintahan Inggris di Mesir. Kemudian, setelah lulus dari sekolah menengah, Nasser menjadi siswa di sekolah hukum selama beberapa bulan. 

Setelah itu, Nasser mengikuti akademi militer. Ia lulus pada 1938 dan memegang jabatan sebagai letnan dua. 

Selama Perang Dunia II, nasser bertugas di Sudan. Di saat yang sama, ia juga membantu mendirikan sebuah organisasi rahasia yang bertujuan menggulingkan keluarga kerajaan mesir dan mengusir Inggris. 

Pada 23 Juli 1952, Nasser memimpin 89 orang dalam kudeta militer untuk menggulingkan rezim Raja Farouk. Sebuah pemerintahan negara yang baru dibentuk olehnya. Hingga dua tahun setelahnya, ia menyatakan diri sebagai Perdana Menteri Mesir.

Ikuti Whatsapp Channel Republika