Sabtu 23 Jul 2016 05:30 WIB

Sejarah Hari Ini: Raja Farouk dari Mesir Digulingkan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Raja Farouk dari Mesir
Foto: guardian
Raja Farouk dari Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada hari ini 1952, Mesir merayakan Hari Revolusi. Saat itu, militer melakukan kudeta. Free Officers Movement adalah sebuah kelompok militer yang dipimpin Muhammad Naguib dan Gamal Abdel Nasser.

Mereka melakukan kudeta dan menjatuhkan Raja Farouk. Gerakan ini lebih dikenal sebagai kudeta yang ambisius dan politis. Konstitusional kerajaan Mesir dihapuskan dan republik didirikan.

Langkah ini mengakhiri okupasi Inggris di Mesir dan memberikan kemerdekaan pada Sudan. Gerakan revolusi pemerintahan ini mengadopsi rangka nasionalis dengan agenda anti-imperialis.

Revolusi ini menghadapi ancaman dari negara-negara Barat, khususnya Inggris yang mengokupasi Mesir sejak 1882 dan Prancis. Perang dengan Israel juga membawa tantangan serius untuk Mesir kala itu karena Free Officers mendukung penuh Palestina.

Namun Mesir tetap menghadapi dan teguh berdiri. Dekade pertama Revolusi diisi dengan banyak agenda reformasi, mulai dari bidang agraria hingga industrialisasi. Mesir mengalami masa perkembangan infrastruktur dan urbanisasi yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Kesuksesan revolusi ini mempengaruhi negara Arab lain untuk melakukan gerakan nasionalis serupa. Algeria, Kenya dan negara-negara Afrika pun mulai terlibat perjuangan anti kerajaan Eropa. Revolusi juga menginspirasi menumbangkan monarki dan pemerintah pro-Barat. Hingga saat ini, Mesir merayakan 23 Juli sebagai hari nasional.

Selanjutnya: 88 Orang Tewas dalam Serangan Bom Sharm al-Sheikh

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement