Jumat 07 Apr 2017 15:55 WIB

Sejarah Hari Ini: Personel PBB Ikut Dibunuh dalam Genosida Rwanda

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Kamp pengungsi Rwanda di Zaire, 1994.
Foto: exileimages.co.uk
Kamp pengungsi Rwanda di Zaire, 1994.

REPUBLIKA.CO.ID,  Hari ini, pada 1994, angkatan bersenjata Rwanda membunuh 10 petugas penjaga perdamaian Belgia. Pembunuhan dilakukan untuk mencegah intervensi internasional dalam genosida angkatan bersenjata Rwanda yang dilakukan beberapa jam sebelumnya.

Dalam waktu kurang dari tiga bulan, ekstremis Hutu yang menguasai Rwanda telah membunuh sekitar 800 ribu warga Tutsi. Ini merupakan genosida terparah pasca-Perang Dunia II.

Akar permasalahan genosida di Rwanda pada 1994 lalu bermula awal 1990-an. Ketika itu presiden Juvenal Habyarimana, seorang Hutu, mulai menggunakan retorika anti-Tutsi guna mengkonsolidasikan kekuasaannya sendiri di antara masyarakat Hutu.

Kendati suku Hutu dan Tutsi memiliki kesamaan dalam bahasa dan budaya sejak berabad-abad silam, hukum diperlukan untuk melakukan pendaftaran berdasarkan etnis.

Saat itu pemerintah dan tentara mulai membentuk Interahamwe, yang berarti orang-orang yang menyerang atau berdiri bersama. Mereka bersiap melakukan penghapusan Tutsi dengan cara mempersenjatai masyarakat Hutu dengan senjata dan parang.

Pada Januari 1994, PBB sempat memperingatkan bahwa pembantaian besar-besaran akan terjadi di Rwanda. Hal itu terbukti tak lama kemudian. Masyarakat Hutu mulai membantai masyarakat Tutsi. Jumlah masyarakat Tutsi yang dibunuh dilaporkan mencapai 800 ribu orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement