REPUBLIKA.CO.ID, Hari ini pada tahun 1917, pasukan Inggris di Palestina kembali melancarkan serangan militer untuk merebut kota Gaza dari pasukan Ottoman Turki. Sebelumnya, sekutu di bawah komando Robert Nivelle telah melakukan serangan ke Gaza, namun gagal.
Sebelum pertempuran kedua terjadi, tepatnya pada 26 Maret 1917, komandan pasukan di Inggris di Gaza, Sir Archibald Murray salah mengartikan pertempuran perdana di Gaza. Ia menilai sekutu meraih kemenangan dan pasukan Ottoman mengalami kerugian tiga kali lebih besar dibandingkan mereka. Padahal dari segi korban, Ottoman kehilangan sekitar 2.400 prajuritnya dalam pertempuran sedangkan Inggris kehilangan sekitar 4.000 prajuritnya.
Keyakinan yang salah dari Murray mengakibatkan Pusat Perang London percaya pasukan mereka berada di ambang terobosan signifikan di Palestina dan meminta Murray memperbarui serangan militer di sana.
Namun dalam serangan kedua, pasukan Ottoman cukup sigap karena telah memperkuat pertahanan mereka dan memposisikan pasukannya di sepanjang jalan dari Gaza ke kota terdekat Beersheba. Dalam pertempuran tersebut pasukan Inggris juga kalah jumlah dibandingkan Ottoman.
Setelah tiga hari pertempuran dengan berbagai kerugian perang yang diderita, Inggris kembali gagal menguasai Gaza. Kota itu masih berada di bawah kendali Ottoman.
Selanjutnya: AS Sita Seribu Ton Uranium
Ikuti Whatsapp Channel Republika
