Sabtu 04 Oct 2014 22:33 WIB

Aktivis Krom Khmer Kamboja Kembali Bakar Bendera Vietnam

Bendera Vietnam
Bendera Vietnam

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Sekitar 100 pengunjuk rasa berkumpul di luar Kedutaan Besar Vietnam, yang dijaga oleh polisi antihuru-hara dan barikade baja berat.

Beberapa aktivis menginjak-injak bendera Vietnam sebelum membakarnya di luar kedutaan.

"Tujuan protes tetap sama. Kami menuntut permintaan maaf dari diplomat Vietnam dan mendesak dia untuk menerima 'sejarah yang benar' dari mantan provinsi Kampuchea Krom," kata Thach Sitha, Ketua Perhimpunan Khmer Kampuchea Krom, yang memimpin protes.

Kelompok ini telah merencanakan untuk menggelar demonstrasi lima hari meskipun tidak ada izin dari pemerintah kotapraja Phnom Penh.

Masyarakat minoritas Khmer Krom telah melancarkan beberapa protes terhadap Vietnam dalam beberapa bulan terakhir setelah Trung Van Thong, juru bicara kedutaan Vietnam untuk Kamboja, mengomentari program radio pada Juni bahwa Vietnam Selatan, yang pengunjuk rasa mengklaim pernah menjadi bagian dari mantan provinsi Kampuchea Krom, milik "lama" Vietnam sebelum serah terima resmi tanah Prancis pada tahun 1949.

Selama protes Agustus, para demonstran membakar bendera Vietnam di depan Kedutaan Besar Vietnam dan memicu reaksi keras dari pemerintah Vietnam. Tidak ada yang telah ditangkap setelah insiden itu.

"Kami juga ingin menyerukan kepada Kamboja untuk memboikot produk-produk Vietnam jika diplomat itu masih mengabaikan permintaan kami," kata Thach Sitha pada rapat umum tersebut.

sumber : a
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement