Rabu 13 Sep 2017 14:11 WIB

Sejarah Hari Ini: Politikus Kontroversial AS Meninggal Dunia

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
George Wallace.
Foto: Biography.com
George Wallace.

REPUBLIKA.CO.ID, George Wallace, salah satu politisi paling kontroversial dalam sejarah AS meninggal di Montgomery, Alabama, pada usia 79 tahun.

George Corley Wallace lahir di Clio, Alabama, Anak seorang petani. Dia bekerja di University of Alabama Law School dan setelah Perang Dunia II menjabat sebagai asisten pengacara negara bagian untuk Alabama dan seorang hakim.

Pada 1958, dia mengajukan tawaran pertamanya untuk kursi gubernur Alabama.  Wallace dikalahkan dengan selisih lebar. Empat tahun kemudian, Wallace mencoba untuk mencalonkan kembali. Kali ini ia memenangkan pemilihan dengan kemenangan telak.

"Segregasi sekarang! Segregasi besok! Pemisahan selamanya!," ujar Wallace dalam pidato kepada pendukung kulit putih pada tahun 1963,

Namun, janji itu hanya bertahan enam bulan. Pada Juni 1963, di bawah tekanan federal, dia dipaksa untuk mengakhiri blokade Universitas Alabama dan mengizinkan pendaftaran siswa Afrika Amerika.

Meskipun kegagalannya dalam memperlambat gerakan hak sipil yang meningkat di Selatan, Wallace menjadi juru bicara nasional untuk perlawanan terhadap perubahan rasial. Dan pada 1964 ia mengikuti pemilihan kepresidenan AS dan kalah dalam pemilihan.

Pada 1968, dia kembali bersaing dengan kandidat kuat lainnya dari Partai Independen Amerika dan berhasil mendapatkan surat suara di seluruh 50 negara bagian. Pada Hari Pemilu, dia menarik 10 juta suara dari seluruh penjuru negeri.

Pada tahun 1972, Gubernur Wallace kembali ke Partai Demokrat untuk kampanye kepresidenan ketiganya dan, di bawah platform yang sedikit lebih moderat. Kampanye yang ia lakukan menunjukan hasil yang menjanjikan.

Namun Arthur Bremer menembaknya pada 15 Mei. Tiga lainnya terluka dalam serangan Bremer pada sebuah demonstrasi Wallace di Maryland dan Wallace lumpuh secara permanen dari pinggang ke bawah.

Keesokan harinya, saat berjuang untuk hidupnya di rumah sakit, dia memenangkan kemenangan utama di Michigan dan Maryland. Namun, Wallace tetap berada di rumah sakit selama beberapa bulan, membawa kampanye kepresidenan ketiganya ke akhir yang tidak dapat dibatalkan.

Setelah pulih, keunggulannya secara nasional mulai hilang. Wallace tampil buruk dalam kampanye kepresidenan keempat dan terakhirnya, pada 1979. Selama tahun 1980-an, politik Wallace bergeser secara dramatis.

Dia menghubungi pemimpin hak-hak sipil yang telah dia protes dengan keras di masa lalu dan meminta pengampunan mereka. Pada waktunya, dia mendapat dukungan politik dari para pemilih Afrika Amerika yang tumbuh di Alabama. Pada 1983 dipilih sebagai gubernur Alabama untuk terakhir kalinya dengan dukungan yang luar biasa.

Selama empat tahun berikutnya, pria yang telah berjanji segregasi selamanya membuat lebih banyak janji politik Afrika Amerika daripada tokoh lain dalam sejarah Alabama.

Dia mengumumkan pengunduran dirinya pada 1986. "Saya telah mendaki gunung politik terakhir saya, namun masih ada beberapa bukit pribadi yang harus saya panjat. Tapi untuk saat ini, saya harus menyerahkan jabatan ini ke yanglain dan semoga ia dapat memberikan perubahan yang lebih baik untuK Alabama," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement