Selasa 30 Jan 2018 08:39 WIB

Sejarah Hari Ini: Mahatma Gandhi Dibunuh Hindu Garis Keras

Pelaku penembak Gandhi menolak toleransi dengan Muslim.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Mahatma Gandhi
Foto: Telegraph
Mahatma Gandhi

REPUBLIKA.CO.ID, Hari ini pada 1948, pemimpin politik dan spiritual India, Mohandas Karamchand Gandhi dibunuh di New Delhi oleh seorang penganut fanatik Hindu. Peristiwa ini menjadi salah satu catatan kelam dalam sejarah India.

Gandhi lahir pada tahun 1869. Ia merupakan putra dari keluarga pejabat. Sedari kecil, ibunya telah mengajarkannya Jainisme, sebuah agama di India yang secara tegas menolak segala bentuk tindak kekerasan.

Pada 1888, Gandhi mendapat kesempatan belajar hukum di Inggris. Tiga tahun berselang, yakni pada 1891, Gandhi kembali ke India namun gagal menemukan pekerjaan. 1893, Gandhi mendapat kontrak pekerjaan selama setahun di Aftika Selatan (Afsel).

Di Afsel Gandhi menjadi sasaran rasisme dari hukum di sana yang membatasi hak-hak buruh India. Hal ini mencambuknya untuk melawan ketidakadilan dan membela hak-haknya sebagai orang India.

 

Bahkan setelah kontrak pekerjaannya di sana berakhir, Gandhi memutuskan menetap dan meluncurkan kampanye demi melawan undang-undang Afsel agar mengizinkan warga India memilik hak pilih.

Pada 1914, Gandhi kembali ke India dan menjalani kehidupan pantang dan spiritualitas. Pada 1920, Gandhi telah muncul sebagai pemimpin gerakan kemerdekaan India.

 

Ia menata ulang Kongres Nasional India sebagai kekuatan politik dan melancarkan pemboikotan besar-besaran terhadap barang, layanan, dan institusi Inggris di India. Akibat tindakannya ini, Gandhi diciduk pihak berwenang Inggris karena dinilai menghasut. Ia pun dipenjara.

Setelah dibebaskan pada 1924, Gandhi kembali melantangkan suaranya dalam melawan ketidakadilan. Kala itu, ia memprotes kekerasan Hindu-Muslim.

Saat Perang Dunia II pecah, Gandhi kembali ke politik dan meminta kerja sama India untuk membantu Inggris dengan imbalan kemerdekaan. Namun Inggris menolak dan berupaya membelah India dengan mendukung kelompok Hindu dan Muslim konservatif.

Sebagai tanggapan Gandhi meluncurkan gerakan "Quit India" pada 1942 yang meminta penarikan total penjajahan Inggris. Akibatnya Gandhi dan pemimpin nasionalis lainnya dipenjara hingga 1944.

Pada 1945, sebuah pemerintahan baru mulai berkuasa di Inggris dan negosiasi kemerdekaan India dimulai. Gandhi menghendaki agar India menjadi negara bersatu. Namun keinginan Gahdhi ditolak Liga Muslim.

Setelah perundingan berlarut-larut, Inggris setuju untuk menciptakan dua negara merdeka, yakni India dan Pakistan, yang resmi berdiri pada 15 Agustus 1947. Hal ini kemudian menyebabkan kekerasan berdarah antara umat Hindu dan Islam di India.

Dalam upaya menyelesaikan konflik ini, Gandhi berpuasa dan mengunjungi lokasi-lokasi yang paling mencekam. Ketika mengunjungi New Delhi, seorang penganut Hindu yang menolak toleransi Gandhi terhadap umat Muslim, menembaknya dengan fatal. Ia tersungkur kemudian tewas. Gandhi menyandang julukan "Mahatma" yang artinya berjiwa besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement