Senin 12 Mar 2018 12:24 WIB

Gandhi Lakukan Perlawanan Sipil

Ini merupakan perlawan sipil paling berani dalam menentang peraturan Inggris di India

Rep: Marniati/ Red: Nidia Zuraya
Mahatma Gandhi
Foto: Telegraph
Mahatma Gandhi

REPUBLIKA.CO.ID, Pada 12 Maret 1930, pemimpin kemerdekaan India Mahatma Gandhi memulai sebuah demonstrasi ke laut untuk memprotes monopoli Inggris mengenai garam. Ini merupakan tindakan pemberontakan sipilnya yang paling berani dan bertentangan dengan peraturan Inggris di India.

Dilansir The History, Senin (12/3), Undang-Undang Garam Inggris melarang orang India mengumpulkan atau menjual garam. Garam merupakan bahan pokok dalam makanan India.

Warga dipaksa untuk membeli mineral vital ini dari Inggris. Selain menjalankan monopoli atas pembuatan dan penjualan garam, Inggris juga menerapkan pajak garam yang tinggi.

Meskipun orang miskin India paling menderita akibat pajak, namun orang India membutuhkan garam. Menentang Undang-Undang Garam, Gandhi menggunakan cara cerdik yang sederhana untuk melanggar hukum Inggris tanpa kekerasan.

Dia menyatakan perlawanan terhadap kebijakan garam Inggris sebagai tema pemersatu untuk kampanye baru satyagraha, atau pembangkangan sipil massal.

Pada 12 Maret, Gandhi berangkat dari Sabarmati dengan 78 pengikut pada sebuah aksi long march ke kota pesisir Dandi di Laut Arab. Di sana, Gandhi dan pendukungnya menentang kebijakan Inggris dengan membuat garam dari air laut.

Sepanjang perjalanan, Gandhi berbicara dengan orang banyak, dan setiap harinya, semakin banyak orang bergabung dengan gerakan satyagraha ini. Pada saat mereka tiba di Dandi pada 5 April, Gandhi berada di puncak kerumunan puluhan ribu orang. Gandhi berpidato dan memimpin ibadah. Keesokan harinya mereka berjalan ke laut untuk membuat garam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement