REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN---Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad bersumpah untuk melawan tekanan barat ke negaranya karena program nuklir. “Mereka (Barat) telah memutuskan untuk meningkatkan tekanan pada kita. Mereka menghina negara dan rakyat kita. Sudah jelas bahwa rakyat Iran akan melawan,” katanya saat berlawat ke negara sahabatnya, Ekuador.
Masyarakat internasional, lanjut Ahmadinejad, tahu bahwa kekuatan hegemoni Barat tidak akan mendukung kemajuan masyarakat yang independen. Menurutnya, masalah Iran bukan program nuklir, masalah Iran adalah kemajuan dan kemandirian.
Presiden Ekuador Rafael Correa juga mengecam laporan badan atom internasional IAEA yang menyatakan Iran terlibat dalam aktivitas untuk mengembangkan nuklir. “Bagaimana kita dapat menerima laporan sejenis ini? Mereka mengutuk Iran karena mengembangkan senjata nuklir, kami percaya Iran,” katanya selama pertemuan lima jam dengan Ahmadinejad.
Ekuador dan Kuba merupakan salah negara yang menolak resolusi IAEA untuk mengutuk aktivitas nuklir Iran. “Iran dapat mengandalkan dukungan total dari Ekuador sehingga kebenaran dapat diketahui. Bukan hanya propaganda dari negara-negara yang memiliki standar ganda yang memalukan,” kata Correa.
Ahmadinejad mengakhiri lawatannya pada Jumat (13/1) di Ekuador setelah sebelumnya berlawat ke Venezuela, Kuba dan Nikaragua dan memperoleh dukungan dari keempat negara tersebut.
Meski demikian, pembicara parlemen Iran, Ali Larijani, menegaskan negaranya siap untuk melakukan negosiasi dengan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman. "Negosiasi dapat berhasil jika mereka serius dan bukan main-main," katanya.