Sabtu 25 Feb 2012 11:58 WIB

Oposisi Suriah: Barat dan Arab Beri Kami Senjata

Senjata perang/ilustrasi
Foto: AP
Senjata perang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Oposisi Suriah mengakui bahwa negara-negara asing, termasuk Barat dan sejumlah negara Arab mempersenjatai mereka dalam melawan pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

 

Berbicara di sebuah konferensi internasional mengenai kerusuhan Suriah di Tunisia, pemimpin oposisi Suriah mengatakan beberapa negara menyuplai senjata bagi kelompok pemberontak Suriah yang diselundupkan ke negara itu.

Dia juga mengkritik kekuatan asing karena mengabaikan penyelundupan senjata yang bertujuan memicu kekacauan di Suriah.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Saud bin Faisal bin Abdul-Aziz Al dalam konferensi "sahabat Suriah" secara terbuka mendukung aksi mempersenjatai pemberontak melawan Assad.

Sebelumnya, Washington menyatakan akan mempertimbangkan bantuan militer kepada kelompok-kelompok oposisi bersenjata melawan pemerintah Damaskus.

Capres AS pro-Israel AS dari Partai Republik, Mitt Romney dan Newt Gingrich, juga menyerukan supaya mempersenjatai pemeberontak dengan bantuan Turki dan Arab Saudi.

Konferensi pro-oposisi Damaskus, "Sahabat Suriah" diselenggarakan oleh sejumlah negara Barat dan Liga Arabdan  dimulai di Tunisia pada Jumat (24/2) untuk membahas kerusuhan Suriah.

Rusia, Cina dan Lebanon tidak mendukung konferensi tersebut, dan menilainya sebagai keberpihakan yang terlalu nyata. Pemimpin partai oposisi Suriah, Front Rakyat untuk Perubahan dan Pembebasan juga mengecam konferensi tersebut.

Sementara itu, ratusan pendukung Assad berkumpul di luar konferensi untuk mengecam pertemuan tersebut. Suriah mengalami kerusuhan sejak pertengahan Maret 2011 yang telah menewaskan dan melukai warga sipil, dan lebih dari 2.000 pasukan keamanan.

Pemerintah Damaskus menyalahkan penjahat, menyabotase, dan kelompok teroris bersenjata sebagai penyulut kerusuhan yang sedang diplot dari luar negeri.

 

sumber : IRIB/IRNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement