Senin 18 Jun 2012 07:08 WIB

Capres Ikhwanul Muslimin Unggul atas Loyalis Mubarak

Capres Mesir Dr Mohamed Moursi (60) dan  Jenderal (Purn) Ahmed Shafik (70)
Foto: africanglobe.net
Capres Mesir Dr Mohamed Moursi (60) dan Jenderal (Purn) Ahmed Shafik (70)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Perhitungan sementara pemilihan Presiden Mesir tahap kedua yang berakhir Ahad (17/6) malam, menunjukkan calon presiden dari Ikhwanul Muslimin, Mohamed Moursi, mampu mengungguli Ahmed Shafik, Capres loyalis mantan Presiden Hosni Mubarak.

Moursi dilaporkan meraih suara terbanyak di 19 dari seluruh 27 provinsi Mesir seperti di Kairo, Iskandariyah, Almenia, Souhag, Aswan, Ismailiyah.Monofiah, Fayooum, Wadil Gadid,

Sedangkan Shafik melaju di provinsi Garbiyah, Dakhaliyah, Sinai Utara dan Sinai Selatan dan Port Said.

Menurut kantor berita Mesir, MENA, perhitungan sementara di seluruh Mesir, Moursi tercatat meraih 2.846.854 suara dan Shafik memperoleh 2.158.826 suara.

Jumlah pemilih tercatat 50 juta, namun pengguna hak suara diperkirakan di bawah 60 persen.

Pilpres yang berlangsung dua hari itu diperpanjang dua jam hingga pukul 22.00 waktu setempat akibat banyaknya pemilih menjelang malam.

Pada siang hari, berbagai tempat pemungutan suara dilaporkan sepi pemilih akibat cuaca panas yang di beberapa tempat mencapai 40 derajat celsius.

Selain cuaca panas, beberapa kelompok gerakan revolusi memboikot Pilpres tersebut akibat protes terhadap keikutsertaan loyalis Mubarak, Ahmed Shafik.

Moursi dan Shafik lolos dalam Pilpres tahap kedua setelah memperoleh suara terbanyak dalam Pilpres tahap pertama pada 23 dan 24 Mei lalu yang diikuti 13 Capres.

Ini merupakan Pilpres pertama pasca revolusi yang menumbangkan rezim Mubarak pada 11 Februari 2011.

Pilpres tersebut diwarnai dengan pembubaran parlemen sesuai dengan keputusan Mahkamah Konstitusi pada Kamis (14/6) yang menyatakan bahwa proses pembentukan parlemen bertentangan dengan konstitusi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement