Rabu 01 Aug 2012 03:30 WIB

AS-Israel Gunakan Info Palsu untuk Serang Iran

Ancaman perang AS melawan Iran (ilustrasi)
Ancaman perang AS melawan Iran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang mantan analis CIA Ray McGovern mengatakan Amerika Serikat (AS) dan Israel berusaha membuat alasan untuk menyerang Iran dengan menggunakan informasi intelijen palsu. Taktik serupa yang diadopsi AS untuk membenarkan perang terhadap Irak pada satu dekade lalu.

"Seperti yang kita lihat 10 tahun yang lalu sehubungan dengan Irak, jika seseorang bermaksud untuk menyiapkan dukungan untuk perang, maka dia akan memerlukan alasan untuk itu," tulisnya dalam sebuah artikel.

"Bagaimana dengan menyandingkan 'senjata pemusnah massal' dengan terorisme. Alasan ini berhasil mempersiapkan perang di Irak, dan dengan dasar retorika serupa untuk menyerang Iran sekarang sedang diletakkan di Israel, "lanjut artikel tersebut.

Mengacu pada serangan baru pada sejumlah wisatawan Israel di Bulgaria, McGovern mengatakan, "Netanyahu memecahkan rekor dalam kecepatan menyalahkan Iran dan Hizbullah" atas pengeboman itu.

Kepada Fox News, Ahad (22/7) kemarin, Netanyahu menyatakan Israel memiliki 'bukti solid' yang menunjukkan Iran terlibat dalam serangan di Bulgaria. Menurut dia, Israel sejauh ini telah gagal untuk memberikan bukti keterlibatan Iran dalam aksi terorisme di Bulgaria.

"Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borisov telah mengakui bahwa ia tidak menerima informasi mengenai teroris atau mereka yang berada di balik kasus tersebut," tulisnya lagi.

McGovern kemudian mengacu pada momen historis ketika kepala intelijen Inggris Sir Richard Dearlove mengakui bahwa intelijen di Irak telah diperbaiki.

"Aksi militer sekarang sudah tak terelakkan, Bush ingin menghapus. Diktator Irak Saddam Hussein, melalui tindakan militer, dengan alasan mempunyai hubungan dengan terorisme dan WMD [senjata pemusnah massal]. Namun Intelijen dan fakta-fakta telah dirubah dalam kebijakan tersebut," beber Dearlove pada 23 Juli 2005.

"Kemungkinan permusuhan dengan Iran sebelum pemilihan presiden AS pada bulan November akan meningkat. Waspadalah terhadap Intelijen palsu, "kata McGovern.

sumber : IslamTimes
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement