Sabtu 18 Aug 2012 09:03 WIB

Hamas Perangi Kelompok Islam Radikal di Jalur Gaza

Rep: Gita Amanda/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Logo Hamas
Logo Hamas

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA-- Menurut laporan kantor Berita Palestina, pihak berwenang Hamas telah menangkap pemimpin organisasi radikal Salafi. Hamas meluncurkan tindakan keras terhadap kelompok Islam radikal di jalur Gaza, setelah  serangan mematikan di pangkalan militer Mesir di perbatasan Jalur Gaza dan Israel, Sinai.

Hamas dilaporkan tengah menindak keras kelompok-kelompok Islam radikal di Jalur Gaza. Salah satunya dengan menangkap pemimpin Salafi yang baru sembuh dari luka akibat serangan udara Israel, Juni lalu.

Pasukan keamanan Jalur Gaza dilaporkan telah menangkap Sheikh Abu Suhaib Rashwan, saat ia meninggalkan rumah sakit setelah perawatan lukanya. Rashwan diduga merupakan anggota organisasi teroris Tauhid wal Jihad. Organisasi tersebut mengklaim bertanggung jawab atas penculikan aktivis perdamaian Italia Vittorio Arrigoni, 2011 lalu.

Menurut laporan, beberapa anggota organisasi Salafi yang diidentifikasikan dengan Alqaida telah ditangkap dan diinterogasi sejak 5 Agustus 2011. Hamas sebelumnya juga telah menggerebek sebuah masjid Salafi di 2009. Peristiwa yang menewaskan 28 orang tersebut terjadi setelah, seorang imam Salafi menyatakan sebuah emirat Islam di Gaza.

Belum diketahui, apakah pemerintah Mesir telah menekan para pemimpin Hamas untuk menindak kelompok jihad radikal tersebut. Namun, Perdana Menteri Hamas Ismael Haniyeh telah berjanji pada Menteri Pertahanan Mesir Abdul Fatah Khalil al-Sisi uintuk  mengkoordinasikan masalah keamanan dengan Kairo, dan bekerja sama untuk melindungi perbatasan bersama mereka.

Sejak serangan di Semenanjung Sinai tersebut, Mesir telah meluncurkan kampanye militer untuk membasmi teroris Islam radikal. Menurut laporan media Mesir, pejabat Kairo menduga teroris telah menyusup ke Angkatan Darat di Gaza. Mereka berpartisipasi dalam serangan lintas perbatasan di Sinai dan Israel.

sumber : The Times of Israel
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement