Senin 10 Sep 2012 06:41 WIB

Yayasan Arafat Menolak Penggalian Makam Yasser

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Karta Raharja Ucu
Yasser Arafat
Foto: AP Photo/Lefteris Pitarakis
Yasser Arafat

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Yayasan Arafat menolak memberikan izin penggalian makam mantan Presiden Palestina, Yasser Arafat. Penolakan tersebut menyusul rencana tiga hakim Prancis yang akan terbang di Tebi Barat, Palestina, guna mengambil sampel langsung dari jasad pemimpin kharismatik itu.

"Yayasan tidak melihat perlunya kebutuhan mencari lebih banyak bukti (tentang kematian Arafat),'' kata sumber, seperti dikutip AFP, dan dilansir stasiun berita Al-Arabiya.net, Ahad (9/9).

Sumber dari yayasan mengungkapkan kematian Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada 2004 lalu itu disisipi ketidakwajaran. Hal tersebut sebenarnya sudah menjadi alasan kuat bagi peradilan membuka kasus tewasnya Arafat. Yayasan akan memberikan izin penggalian makam, jika adanya kesepakatan internasional untuk membentuk satu komite kebenaran, sebagai tim yang menguak penyebab kematian peraih nobel perdamaian 1984 itu.

Pengadilan di Paris akan menerbangkan tim investigasi ke Tepi Barat untuk mengambil sampel dari jasad Yasser Arafat, yang diduga tewas karena diracun. Namun belum dipastikan kapan tiga hakim tersebut akan diberangkatkan ke Bukit Kapur Muqata, tempat jasad Arafat dimakamkan. (baca: Makam Yasser Arafat akan Dibongkar).

Arafat diduga tewas karena diracun saat dirawat di Rumah Sakit Militer Percy, Clamart, Prancis. Lembaga fatologi ternama asal Swis, Institute de Radiophysique menemukan bukti kuat penggunaan senyawa mematikan bernama Polonium-210 untuk meracun Arafat.

Hasil riset tim yang dikepalai Clayton Swisher itu sempat disiarkan secara bersambung oleh Stasiun Berita asal Qatar, Aljaeera, pada Juli lalu. Akhir Agustus, istri almarhum, Suha Arafat bersama putrinya Zawra Arafat menggugat pengadilan Prancis untuk menyelidiki penyebab kematian suaminya dengan menjadikan hipotesis ilmiah tersebut, sebagai bukti baru penyebab kematian Arafat.

Keponakan Arafat, Nasser al-Qidwa yang juga mengepalai Yayasan Arafat telah lama menuding Zionis Israel sebagai dalang kematian pamannya itu. Namun, Nasser menilai kebenaran terkait tewasnya Arafat telah dibelokkan dengan diagnosa yang tidak masuk akal, yaitu dengan mengatakan Arafat telah mengidap AIDS, dan kanker.

sumber : Al-Arabiya.net
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement