Senin 24 Sep 2012 21:28 WIB

Israel Gregetan AS Ogah Serang Iran

PM Israel Benjamin Netanyahu
PM Israel Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sikap Amerika Serikat (AS) yang angot-angotan menyerang Iran, sampai ke telinga Benjamin Netanyahu. Perdana Menteri Israel itu dikabarkan geram lantaran AS mengulur-ulur waktu untuk memborbardin Iran yang ngeyel memperkaya uranium.

Laporan itu disampaikan Duta Besar Israel untuk AS, Michael Oren yang mudik ke Yerusalem, Ahad (23/9) kemarin. Ia menemui Netanyahu sebelum bertolak ke Negeri Paman Sam. Akhir bulan ini, Netanyahu akan berangkat ke AS untuk ikut dalam pertemuan Sidang Majelis Umum PBB.

Seperti dinukil Xinhua-OANA, Oren yang dijadwalkan berada di Israel selama 36 jam, bertemu dengan Netanyahu melapor terkait sikap AS tentang program nuklir Iran dan pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton pekan lalu.

Harian Ha'aretz melaporkan desas-desus mengenai ketegangan antara Israel dan AS meningkat sejak Hillary mengatakan pernyataan yang menyusul emosi Israel awal September lalu. Saat itu Hillary menyatakan AS takkan menetapkan 'garis merah' bagi Iran mengenai program nuklirnya. Netanyahu bereaksi keras atas sikap mangkel AS tersebut.

"Dunia memberitahu Israel, 'Tunggu, masih ada waktu'. Dan saya katakan, 'Tunggu untuk menunggu? Menunggu sampai kapan?' Mereka masyarakat internasional yang menolak menetapkan 'garis merah' untuk Iran tak memiliki hak moral memasang rambu-rambu di depan Israel," papar Netanyahu.

Netanyahu dijadwalkan mendarat di New York, Rabu (26/9) malam waktu setempat. Ia akan berpidato di Sidang Majelis Umum PBB tak lama setelah ia tiba.

"Saya bermaksud menyampaikan kembali kenyataan bahwa negara yang paling berbahaya di dunia tak bisa dibiarkan mempersenjatai diri dengan senjata paling berbahaya di dunia," kata Netanyahu seraya mengisyaratkan pidatonya akan menyerang Iran yang terus berupaya mengembangkan nuklir.

sumber : Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement