Selasa 05 Feb 2013 08:28 WIB

Serangan Israel ke Suriah untuk Bantu Gerilyawan?

Pesawat-pesawat Israel
Pesawat-pesawat Israel

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Serangan udara Israel di pusat penelitian di pinggiran Damaskus pada pekan lalu, disebut Menteri Pertahanan Suriah, Jenderal Fahd Jassem al-Freij sebagai bantuan Negeri Zionis itu kepada gerilyawan yang memerangi pemerintah.

Al-Freij mengatakan pusat penelitian di pinggiran barat-laut Damaskus, Jumraya, tersebut telah berulangkali menjadi sasaran gerilyawan. Namun, mereka gagal menghancurkan, sampai serangan udara Israel berhasil meluluhlantakkan wilayah tersebut.

Ia menyatakan kelompok teror bersenjata baru-baru ini telah mengincar sistem pertahanan udara Suriah di seluruh negeri. Serangan itu dituding atas permintaan Israel. Tujuannya tak lain agar sistem tersebut tak bisa dioperasikan.

Beberapa jet tempur Israel menyusup dengan menghindari radar ke dalam wilayah Suriah dan menyerang pusat di Jumraya itu, Rabu (30/1) lalu.

Para pejabat negara-negara Barat berdalih serangan udara tersebut ditujukan kepada iring-iringan yang membawa senjata dari Suriah ke Lebanon serta pusat penelitian itu, yang menjadi asal rombongan tersebut.

Sebelumnya Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak mengakui pihaknya melancarkan serangan udara di dalam wilayah Suriah. Serangan itu menuai dikutuk negara-negara dunia.

"Kami tak bisa Suriah tak boleh dibiarkan membawa sistem senjata canggih ke dalam wilayah Lebanon," kata Barak, seperti dilansir Xinhua.

Al-Freij mengatakan militer Suriah akan melakukan upaya terbaiknya untuk melindungi semua lembaga Suriah dari gerilyawan bersenjata, dan serangan Israel.

Ia menyeru agar warga Suriah bekerjasama dengan pemerintah untuk membongkar persembunyian para geriliyawan. Pemerintah Suriah menyebut gerilyawan bersenjata bersembunyi di daerah permukiman di blok tempat tinggal. "Mereka juga memasang perangkap di jalan serta bangunan," kata Al-Freij.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement