Jumat 17 May 2013 14:53 WIB

Parlemen Iran Tolak Kaum Perempuan Nyapres

Rep: Hannan Putra/ Red: Mansyur Faqih
Perempuan Iran
Foto: Huffington Post
Perempuan Iran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 30 orang perempuan yang mendaftarkan diri pada pemilu presiden Iran tampaknya hanya akan gigit jari. Karena Dewan Pengawas Konstitusi Iran, Muhammad Yazdi secara resmi mengumumkan, kaum hawa tak diperbolehkan menjadi presiden di Iran.

Seperti dikutip kantor berita Mehr, Yazdi mengatakan, hukum tidak menyetujui seorang perempuan dalam pemilu kepresidenan. Demikian juga perempuan tidak diperbolehkan ada dalam pemungutan suara.

Isu mustahilnya kursi presiden bagi perempuan memang telah lama menjadi opini di dunia perpolitikan Iran. Jauh sebelum pernyataan Yazdi, wacana tersebut sudah ramai dan ditolak oleh sebagian besar politisi Iran. Namun, kaum hawa di Iran tetap dapat menjadi anggota parlemen di Iran.

Hingga saat ini, sudah 686 orang telah mendaftarkan diri untuk ikut pemilu presiden yang akan digelar 14 Juni mendatang. Hanya salah satu dari mereka yang bakal menggantikan Presiden Mahmud Ahmadinejad yang sudah tidak dapat lagi menjabat untuk kali ketiga.

Jumlah 686 tersebut akan diseleksi dan diputuskan pada Selasa (21/5) mendatang mengenai siapa yang bakal lolos untuk calon presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement