Jumat 05 Jul 2013 18:30 WIB

Turki: Keadaan di Mesir Mengkhawatirkan

Aksi unjuk rasa para pendukung Presiden Muhammad Mursi di Nasser City, Kairo, Mesir, Kamis (4/7).    (AP/Hassan Ammar)
Aksi unjuk rasa para pendukung Presiden Muhammad Mursi di Nasser City, Kairo, Mesir, Kamis (4/7). (AP/Hassan Ammar)

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki mengikuti dengan sangat prihatin perkembangan terbaru di Mesir setelah penggulingan Presiden Mohammed Mursi pada Rabu, kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam pernyataan pada Kamis (4/7).

"Setelah penggulingan Moursi dari kekuasaan kemarin oleh Angkatan Bersenjata Mesir dan pembubaran konstitusi, keadaan di Mesir mencapai tahap sangat peka dan mengkhawatirkan," kata pernyataan itu.

Mursi digulingkan oleh militer pada Rabu malam setelah gagal menanggapi jutaan pengunjuk rasa, yang menuntut penggantiannya dan pemilihan presiden dini.

"Seperti yang dinyatakan sebelumnya, kami percaya ini sangat penting bahwa krisis di Mesir saat ini harus diatasi melalui konsensus sosial yang ingin dicapai melalui pendekatan dan dialog, yang mencakup dan mempertimbangkan keprihatinan serta pandangan semua segmen masyarakat," kata Kementerian Luar Negeri Turki yang mengharapkan semua pihak menghormati secara luas mempertimbangkan posisi Moursi, dalam periode baru di Mesir.

"Kami menyerukan semua pihak untuk bertindak dengan akal sehat dan menahan diri demi proses demokratisasi ... untuk menghormati aturan hukum dan untuk membangun kembali tatanan demokrasi dengan menggelar pemilu yang bebas dan adil sesegera mungkin," katanya.

"Seperti biasa, Turki akan terus berdiri bersama orang-orang, teman-teman dan saudara Mesir untuk mendukung stabilitas politik, persatuan dan solidaritas serta kemakmuran ekonomi," kata pernyataan itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement