Selasa 25 Nov 2014 20:29 WIB

Mesir Tangkap Pemimpin Salafi Berkaitan Seruan Protes

Mesir
Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pasukan keamanan Mesir telah menangkap lima pemimpin Salafi setelah kelompok Islam garis keras itu menyerukan protes melawan tentara pada akhir pekan ini, kata pihak berwenang, Senin.

"Lima unsur kelompok teroris telah ditangkap di rumah di Madinat Nasr," pinggiran kota di timurlaut Kairo, kata Kementerian Dalam Negeri dalam laman Facebook-nya.

Mereka adalah "pemimpin hasutan dan tindakan yang direncanakan bersifat hasutan, anarki dan kekerasan pada Jumat," hari protes yang dimaksudkan mereka, menurut pernyataan tersebut.

Kelompok Front Salafi mengkonfirmasi pada laman Facebook-nya bahwa lima dari para pemimpin mereka telah ditangkap tetapi terus menyerukan untuk protes.

Mereka menganjurkan masyarakat turun ke jalan untuk menandai ulang tahun ketiga protes terhadap tentara dan pasukan keamanan di mana sekitar 40 orang tewas selama beberapa hari.

Tujuan dari demonstrasi adalah untuk "memberitakan identitas Islam Mesir, untuk menentang dominasi Barat dan Zionis serta menggulingkan rezim militer," kata Front itu Senin.

Kelompok Ikhwanul Muslimin yang telah dimasukkan dalam daftar hitam menolak untuk mengatakan apakah ya atau tidak akan ikut ambil bagian dalam demonstrasi.

Muhmmad Mursi, presiden pertama Mesir yang dipilih secara bebas yang berasal dari Ikhwanul Muslimin, digulingkan tahun lalu saat panglima militernya adalah sekarang Presiden Abdel Fattah al-Sisi.

Pendukung Mursi dan Ikhwanul telah melakukan protes secara rutin tetapi kemampuan mereka untuk mengumpulkan sejumlah besar orang telah menyusut di tengah tindakan keras pemerintah yang telah menewaskan ratusan orang dan ribuan lainnya dipenjarakan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement