Rabu 26 Nov 2014 11:53 WIB

Ibu Kota ISIS Digempur Suriah, Korban Terus Bertambah

ISIS
Foto: Reuters
ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Gelombang serangan udara rezim Suriah di ibu kota kelompok garis keras Negara Islam (IS/ISIS) yang memproklamasikan diri di Raqa, timur negara itu, menewaskan sedikitnya 36 warga sipil, Selasa, kata pemantau.

"Jumlah korban tewas telah meningkat menjadi sedikitnya 36 orang dalam serangan udara di atas Raqa," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, memperbarui korban sebelumnya minimal 23 orang tewas.

"Puluhan lainnya terluka, beberapa dari mereka kritis. Kami khawatir jumlah korban tewas mungkin akan meningkat lebih lanjut," kata Direktur Observatorium Rami Abdel Rahman kepada AFP.

Kepala kelompok pemantau berbasis di Inggris itu mengatakan sebelumnya bahwa "sebagian besar dari korban disebabkan oleh dua serangan udara berturut-turut" di Raqa yang juga zona industri.

"Serangan pertama datang, warga bergegas untuk menyelamatkan yang terluka, dan kemudian terjadi serangan kedua," kata Abdel Rahman, yang kelompoknya bergantung pada jaringan sumber di lapangan di Suriah untuk informasinya.

Rekaman video amatir yang didistribusikan oleh aktivis di Raqa menunjukkan beberapa tubuh berlumuran darah diletakkan di satu jalan dekat situs pengeboman, saat ambulans bergegas ke tempat kejadian.

Para pekerja bantuan mengenakan simbol Bulan Sabit Merah bisa dilihat sedang menempatkan mayat-mayat di dalam kantong-kantong jenazah berwarna putih.

Para aktivis dari kota sementara itu mengecam serangan tersebut sebagai "pembantaian".

Organisasi Negara Islam muncul dalam perang Suriah pada musim semi 2013.

Raqa, satu-satunya ibu kota provinsi yang jatuh dari kendali pemerintah sejak pemberontakan pecah pada tahun 2011, dan mengubahnya menjadi benteng gerilyawan.

Sebagian besar aktivis masyarakat sipil kota, serta pejuang pemberontak yang mengusir pasukan Presiden Bashar al-Assad, telah dibunuh, diculik atau terpaksa mengungsi ke bagian-bagian lain dari Suriah atau tetangga Turki.

Selama berbulan-bulan, rezim Bashar jarang menargetkan kota Raqa, yang tampaknya tempat sebagian besar senjata untuk daerah dikuasai pemberontak.

Tetapi pada akhir musim panas ini, pemerintah mengintensifkan serangan udara terhadap posisi IS di utara dan timur Suriah.

Pada 6 September, 53 orang tewas dalam serangan udara di Raqa, di antara mereka sedikitnya 31 warga sipil, menurut Observatorium.

Koalisi militer pimpinan AS yang telah melakukan serangan udara terhadap IS di Irak dan Suriah juga telah menargetkan kelompok jihad di Raqa.

Para aktivis mengatakan warga Raqa jauh lebih takut serangan pemerintah daripada orang-orang dari koalisi karena sebagian besar korban dari serangan rezim adalah warga sipil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement