Rabu 26 Nov 2014 23:16 WIB

WNI Diimbau Waspadai Demo Besar Oposisi Mesir

 WNI di Mesir
Foto: Antara
WNI di Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Rencana demonstrasi besar yang diserukan pihak oposisi Front Salafi, Jumat (28/11), mendorong Duta Besar RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi mengimbau semua warga negara Indonesia (WNI) terutama para mahasiswa untuk waspada.

"Rencana demo besar oposisi itu mengkhawatirkan banyak pihak di Mesir. Oleh karena itu semua WNI diimbau untuk waspada," kata Dubes Nurfaizi kepada Antara di Kairo, Rabu (26/11).

Imbauan Kepala Perwakilan RI itu merujuk pada ancaman dari pihak keamanan untuk mengambil tindakan keras terhadap demonstran anti-pemerintah.

Terkait dengan keamanan WNI, Dubes Nurfaizi pekan lalu bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Mesir Mohamed Ibrahim di kantornya untuk meminta jaminan keamanan bagi WNI, khususnya mahasiswa.

Pertemuan Dubes RI dan Mendagri Ibrahim itu terkait dengan aksi pencurian di beberapa apartemen mahasiswa Indonesia belakangan ini.

Basri Daly, seorang mahasiwa Indonesia yang pernah mengalami tindak kejahatan, menuturkan, beberapa mahasiswa baru kehilangan barang berharga seperti komputer dan telepon genggam di apartemen mereka yang sedang ditinggal kosong.

Dubes dan jajaran staf KBRI juga melakukan penyuluhan kepada mahasiswa Indonesia di berbagai provinsi di Mesir untuk tetap waspada dan menjaga nama baik bangsa di negeri rantau.

"Saya baru saja datang dari Kota Port Said dan Ismailiah untuk menemui para mahasiswa Indonesia di sana untuk silaturrahim dan penyuluhan tentang keamanan dan keselamatan," katanya.

Beberapa pimpinan KBRI juga secara terpisah berbagi tugas untuk menemui para mahasiswa di luar Kairo untuk misi serupa, papar mantan Kapolda Metro Jaya tersebut.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Mohamed Ibrahim yang membawahi kepolisian dan dan Lembaga Keamanan Negara (Amnud Daulah) berikrar akan menumpas demonstran yang mencoba mengganggu stabiltas keamanan.

Sejumlah pimpinan Front Salafi telah ditangkap, namun mereka terus menyerukan pengikutnya untuk turun ke jalan pada Jumat guna memprotes pemerintah pimpinan Presiden Abdel Fatah Al Sisi.

Di sisi lain, Ikhwanul Muslimin yang sebelumnya menanggapi dingin atas seruan demo besar itu, menyatakan dukungan turun ke jalan.

Demo besar pada jumat itu bertema Al Intifadhah Al Syabab Al Muslim (pemberontkan pemuda Muslim), dan Al tsaurah Al Islamiyah wa isqat hukmil askary (Ravolusi Islam dan pelengseran rezim militer).

Ini merupakan pertama kali Front Salafi secara terbuka menyerukan protes terhadap pemerintah.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement