REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Setidaknya 20 gerilyawan kelompok garis keras Negara Islam (IS/ISIS) tewas dalam serangan kedua dalam satu bulan yang gagal untuk mengambil alih satu pangkalan udara di Suriah timur, kata satu kelompok pemantau, Minggu (21/12).

"IS mencoba, mulai Sabtu malam, menyerbu pangkalan udara itu. Sebanyak 20 pejuangnya tewas dalam serangan tersebut, serta dua tentara rezim," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Sembilan belas anggota IS adalah berkebangsaan Suriah, sementara satu adalah Maroko.

Mereka tewas dalam pertempuran dan penembakan berat tentara.

"Para pelaku jihad berhasil menguasai, menyita dan mengambil beberapa rudal anti-pesawat," kata Direktur Observatorium Rami Abdel Rahman.

Serangan itu adalah upaya terakhir kedua oleh IS untuk mengambil alih pangkalan udara militer Deir Ezzor, salah satu posisi rezim tersisa di bagian timur provinsi.

Deir Ezzor terletak di perbatasan dengan Irak, di mana IS juga mengontrol besar satu wilayah yang luas

Kelompok IS muncul dalam konflik Suriah pada musim semi tahun 2013. Sejak itu telah menyatakan sebagai "khalifah" atas wilayah luas di Suriah dan Irak yang dikuasai.

Para aktivis mengatakan mereka mengatur rakyat berdasarkan kendali mereka melalui pemerintahan teror.

Ikuti Whatsapp Channel Republika