Jumat 30 Jan 2015 09:28 WIB

Serangan di Mesir Tewaskan 26 Petugas Keamanan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Polisi Mesir tangkap militan
Foto: Alarabiya
Polisi Mesir tangkap militan

REPUBLIKA.CO.ID, EL ARISH -- Serangan terus menerus yang dilakukan militan di Mesir menewaskan setidaknya 26 petugas keamanan. Mereka menargetkan ratusan tentara dan polisi di semenanjung Sinai dengan bom mobil dan mortar.

Dilansir dari AP, Kamis (29/1) juru bicara tentara Mesir, Ahmed Samir menuduh loyalis Presiden terguling Muhammad Mursi melakukan serangan. Serangan skala luas tersebut setidaknya harus dilakukan dengan koordinasi yang baik.

Sebuah bom mobil meledak di luar basis militer sementara mortar terus menerus mengarah bagian dalam dan atas gedung. Polisi mengatakan para tentara terkubur di dalam puing gedung yang roboh.

Serangan lain dilakukan di sebuah hotel, klub polisi dan puluhan tempat pengecekan. Polisi mengatakan wilayah serangan militan tepatnya berada di bagian utara provinsi Sinai, ibukota Al Arish, kota terdekat Sheik Zuwayid dan kota perbatasan Rafah, Gaza.

Beberapa jam sebelum serangan, kelompok militan Mesir terafiliasi ISIS mengunggah gambar militan bermasker dan berpakaian serba hitam. Mereka membawa granat roket dan mengibarkan bendera hitam ISIS.

Kelompok tersebut sebelumnya dikenal sebagai Ansar Beit al Maqdis. Mereka telah melakukan beberapa serangan melawan polisi dan tentara di Sinai. Al Maqdis awalnya terinspirasi oleh Alqaidah, namun tahun lalu mereka mengatakan terkait dengan ISIS.

Selain korban tewas, pihak berwenang medis mengatakan setidaknya 60 orang terluka akibat serangan. Mereka menduga angka kematian akan meningkat. Serangan ini membuat malu pemerintah dan militer Mesir. Pasalnya, aksi anti terorisme yang selama ini gencar dilakukan ternyata gagal mencegah serangan militan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement