Ahad 01 Feb 2015 11:07 WIB

Presiden Bertekad Perangi Teror Lawan Ikhwanul Muslimin

Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi.
Foto: Reuters
Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi pada Sabtu (31/1) mengatakan, pemerintahnya bertekad akan memerangi penyebar teror di Sinai.

"Kami takkan melepaskan Sinai buat pelaku teror dan Sinai akan menjadi milik orang Mesir atau lebih baik kami mati," kata As-Sisi di dalam satu pernyataan yang disiarkan di stasiun televisi. Presiden Mesir tersebut mengomentari serangan baru-baru ini di Sinai.

Pernyataan As-Sisi disampaikan segera setelah pertemuannya dengan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF) guna membahas serangan pada Kamis (29/1) sehingga menewaskan lebih dari 30 personel keamanan dan melukai puluhan orang lagi di wilayah bergolak Semenanjung Sinai dan cara memerangi aksi teror yang meningkat di wilayah itu.

"Mesir menghadapi organisasi rahasia paling tangguh di dunia," kata As-Sisi. Dia merujuk kepada kelompok yang saat ini dimasukkan ke dalam daftar hitam, Ikhwanul Muslimin, asal presiden terdepak Mohamed Moursi.

Presiden Mesir tersebut menuding Ikhwanul Muslimin terlibat dalam serangan mematikan anti-keamanan baru-baru ini meskipun kelompok yang berpusat di Sinai dan diilhami oleh Alqaida, Ansar Bayt Al-Maqdis (ABM), yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan itu.

As-Sisi mengatakan Mesir dan seluruh wilayah tersebut akan berkobar kalau saja Ikhwanul Muslimin tetap berkuasa. "Mereka ingin menguasai kalian atau membunuh kalian." Dia mendesak lembaga kehakiman agar melakukan prosedur cepat sejalan dengan perang Mesir melawan pelaku teror.

As-Sisi mengatakan bahwa sebelum penggulingan Moursi pada pertengahan 2013, seorang tokoh utama Ikhwanul Muslimin mengancamnya bahwa kalau ia melakukan itu, pendukung faksi Islam akan datang dari Afghanistan, Pakistan, Suriah, Libya dan negara lain untuk memerangi dia

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement