Jumat 27 Feb 2015 16:52 WIB

Arab Saudi: 90 Persen Unta di Kawasan Teluk Terindikasi Virus Mers

Rep: c84/ Red: Israr Itah
Unta
Foto: Reuters
Unta

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Seorang pejabat Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Abdullah Asiri mengatakan sekitar 90 persen unta yang berada di kawasan Teluk diyakini sebagai pembawa virus Mers. Ia menambahkan, sekitar 50 persen unta di wilayah Al-Ahsa terindikasi membawa virus. 

Menurut Asiri, virus ini dapat menular melalui jarak satu meter. "Seseorang yang terinfeksi karena memiliki kontak dengan unta dapat menularkan virus kepada anggota keluarga tanpa menunjukkan gejala penyakit," ujar Asiri, seperti dikutip Arab News, Jumat (27/2).

Dia mengatakan pemusnahan massal terhadap hewan khas Arab itu bukanlah solusi terbaik. Ia meminta para ahli untuk mempercepat penelitian demi menemukan vaksin atas virus tersebut.

Ia menambahkan dari sejumlah unta, yang berpotensi besar terindikasi virus Mers dan mampu menularkan virus ini kepada manusia ialah yang berusia muda.

Asiri mengimbau pasien yang memiliki gejala pernafasan untuk segera diisolasi sampai hasil uji laboratorium membuktikan sebaliknya.

Tes biasanya memakan waktu antara 6 hingga 8 jam, di mana pasien dengan infeksi pernapasan harus diisolasi dalam rumah sakit dalam lingkungan yang steril dan tanpa akses kepada pengunjung.

Transmisi cepat dari virus ini selama tahun lalu disebabkan intensitas kontak dengan pasien yang terinfeksi dalam rumah sakit, terutama di bagian gawat darurat

Pasien telah disarankan untuk tidak mengunjungi rumah sakit untuk penyakit ringan, seperti kasus flu biasa. Namun jika ada indikasi telah terinfeksi virus Mers, segera melaporkan ke petugas medis.

Dia mendesak masyarakat menghindari kontak dengan hewan terutama unta. Jika mereka harus melakukan kontak, maka harus mengenakan masker dan sarung tangan. Serta menahan diri untuk tidak menggosok mata atau hidung mereka setelah menyentuh hewan tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement