Jumat 27 Mar 2015 07:40 WIB

Pasukan Persatuan Arab Bersatu Serang Milisi Syiah di Yaman

Liga Arab bersiap menyerang milisi Al Houthi demi membela warga Yaman.
Foto: Reuters
Liga Arab bersiap menyerang milisi Al Houthi demi membela warga Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, SHARM ESH SHEIKH -- Menteri luar negeri Arab pada Kamis (26/3) sepakat untuk membentuk pasukan persatuan Arab untuk tindakan cepat, kata pemimpin Liga Arab Nabil Al-Arabi.

"Ini adalah kemajuan sangat besar dan tindakan bersejarah dalam hal kegiatan gabungan Arab bahwa pasukan persatuan Arab akan dibentuk untuk pertama kali dan beroperasi atas nama negara Arab," kata Al-Arabi dalam taklimat bersama Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shukry, Jumat (27/3) pagi.

Pernyataan itu disampaikan setelah pertemuan persiapan menteri luar negeri Arab di Kota Sharm esh Sheikh di tepi Laut Merah di Mesir. Selama pertemuan tersebut krisis Yaman dan "serangan pimpinan Arab Saudi" terhadap gerilyawan Al-Houthi di Yaman menjadi topik utama. Al-Houthi sendiri adalah milisi Syiah di Yaman.

Al-Arabi menyatakan ia diberi tugas untuk mengundang para kepala staf militer Arab dalam waktu satu bulan untuk pertemuan pembentukan pasukan militer persatuan Arab. Ia menambahkan tindakan tersebut dilandasi atas Kesepakatan Pertahanan Bersama Arab, yang ditandatangani pada 1950.

Sementara itu, menteri luar negeri Mesir mengatakan pasukan persatuan militer Arab yang direncanakan tersebut akan bekerja "sesuai dengan kerangka kerja yang mendukung pemeliharaan persatuan nasional Arab".

Shukry menambahkan tak ada silang-pendapat di kalangan menteri luar negeri Arab mengenai pembentukan blok militer Arab itu, yang akan mampu "bertindak cepat" terhadap mereka yang melawan keabsahan.

Ia mengatakan situasi di Yaman telah dibahas dalam sidang khusus yang diselenggarakan oleh para menteri luar negeri Arab pada Kamis pagi. Shukry juga menyampaikan dukungan bagi "serangan militer pimpinan Arab Saudi" di Yaman. "Tindakan koalisi tersebut ialah untuk mendukung keabsahan di Yaman," kata Shukry.

Sementara itu, ia mengutuk petempur Al-Houthi yang memilih aksi militer dan menolak penyelesaian politik dan damai. Ia menyatakan koalisi militer pimpinan Arab Saudi meliputi sebagian besar negara Teluk serta Mesir dan Jordania.

Pasukan kelompok Syiah Al-Houthi mendepak Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour hadi pada Februari dan memaksa dia menyelamatakan diri dari Ibu Kota Yaman, Sana'a, ke Kota Aden di tepi laut di Yaman Selatan. Petempur Al-Houthi, katanya, "telah mengubah Yaman menjadi ajang kerusuhan dan menyebar kekhawatian mengenai perang saudara di negara yang dilanda kekacauan tersebut".

Media resmi Arab Saudi pada Kamis malam melaporkan Hadi telah tiba di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh.

Presiden Yaman itu direncanakan menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi Arab --yang dijadwalkan diselenggarakan di Sharm-esh-Sheikh, Mesir, pada 28-29 Maret.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement