Sabtu 28 Mar 2015 07:19 WIB

Hizbullah Kutuk Serangan Saudi ke Yaman

Pemimpin Hizabullah, Sayyed Hassan Nasrallah.
Foto: Reuters
Pemimpin Hizabullah, Sayyed Hassan Nasrallah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemimpin faksi pro-Iran di Lebanon Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, Jumat (27/3), mengutuk serangan udara pimpinan Arab Saudi terhadap kelompok Al-Houthi di Yaman. Nasrallah mendesak semua pihak agar "kembali ke pembicaraan dan cara lain politik" di negara yang dicabik pertempuran itu.

Di pidato yang ditayangkan televisi, Nasrallah mengecam serangan udara pimpinan Arab Saudi terhadap petempur Al-Houthi pada Sabtu (28/3) pagi, ia mengatakan, "Setiap serangan darat akan berakhir dalam kegagalan."

Ia juga menuduh negara Teluk menutup mata terhadap penderitaan rakyat Palestina dan mendanai anggota kelompok fanatik Negara Islam (IS).

Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan udara terhadap petempur kelompok Syiah Yaman, Al-Houthi, pada Rabu malam (25/3), dalam upaya memulihkan kekuasaan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi di negeri itu.

Hizbullah kini terlibat aktif dalam kemelut di negara tetangga Lebanon, Suriah, tempat faksi tersebut membantu pemerintah yang menghadapi perlawanan, dan di Irak --tempat Hizbullah menyatakan kelompok Syiah Lebanon itu memerangi anggota kelompok fanatik.

Aksi perlawanan petempur Al-Houthi selama berbulan-bulan di Yaman meningkat jadi konflik regional pada Rabu, ketika koalisi pimpinan Arab Saudi memulai serangan udara terhadap wilayah yang dikuasai gerilyawan. Hizbullah dengan tegas mengecam operasi tersebut, dan menyebutnya "tidak adil" serta "tidak sah".

"Hak rakyat yang tertindas lah ... di Yaman untuk melawan dan membela diri ... dan itu lah yang mereka lakukan," kata Nasrallah. Ia menyerukan penyelesaian politik bagi konflik tersebut.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement