Senin 30 Mar 2015 15:58 WIB

Operasi Merebut Tikrit Penuh Hambatan

Rep: Gita Amanda/ Red: Winda Destiana Putri
Perebutan kembali kota TIkrit dari tangan ISIS
Foto: BBC
Perebutan kembali kota TIkrit dari tangan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, TIKRIT -- Pasukan Irak menyatakan, pertempuran untuk merebut kembali kota Tikrit tidaklah mudah. Menurut mereka, sejumlah daerah di Tikrit dipenuhi ranjau darat.

Pasukan Irak memperingatkan pada Ahad (29/3), operasi merebut kembali Tikrit akan memakan waktu. Mereka menyatakan sedang bergerak perlahan ke arah barat Tikrit, dengan bantuan serangan udara pimpinan Amerika Serikat.

Pemimpin pasukan Irak Brigadir Jenderal Thamer Mohamed mengatakan, pasukannya melambat karena banyaknya serangan bom rakitan dan ranjau darat.

"Ada beberapa perlawanan dari musuh terutama menggunakan ranjau darat di jalan-jalan, rumah, toko dan fasiltas pemerintah. Tapi seperti yang Anda lihat, pasukan kami terus maju dan kami mendapat bantuan serangan udara," ungkapnya seperti dilansir Reuters.

Hal senada juga diungkapkan Walikota Tikrit Osama Al-Tikrit. Menurutnya ranjau darat menghambat kemajuan pasukan Irak untuk merebut kembali kota tersebut.

"Kemajuan pesat sulit dicapai di kota yang penuh dengan bom dan ranjau darat," ujarnya.

Lebih dari 20 ribu personel meluncurkan serangan ke Tikrit pada 2 Maret. Namun, sebagian besar pasukan yang berasal dari milisi Syiah memboikot serangan karena hadirnya pasukan koalisi AS yang ikut membantu operasi Tikrit.

Beberapa milisi Syiah yang terluka mengatakan pada Aljazirah, mereka menuduh AS sebagai penyabab mereka terkena serangan. Menurutnya posisi koalisi AS terlalu mencolok di Tikrit sehingga mudah diserang.

Sejak serangan udara AS dimulai, sedikitnya 17 personel keamanan Irak tewas dan 100 lainnya terluka di sekitar Tikrit. Milisi Syiah telah berulang kali menekankan, mereka tak memerlukan bantuan AS.

Sebuah upaya untuk menyusup ke distrik selatan Tikrit, Shisheen, digagalkan oleh militan. Salah seorang pejabat mengatakan, ISIS menggunakan rudal anti-tank untuk menghancuran buldoser yang digunakan militer untuk membersihkan jalan dari ranjau.

Pertempuran merebut kembali Tikrit menggarisbawahi pertaruhan penting dalam perang melawan ISIS. Sementara itu di tengah serangan ofensif ke Tikrit, dilaporkan ISIS melakukan penyergapan tentara Irak di dekat Dujail pada Ahad. Insiden tersebut menewaskan enam sukarelawan dan melukai 14 lainnya.

Di Baghdad sedikitnya tujuh orang tewas dalam tiga pemboman pada Ahad. Sementara seorang tentara tewas dalam ledakan bom yang menargetkan konvoi di Tarmiyah.

Kelompok ISIS telah melakukan serangan ke Tikrit sejak Juni lalu. ISIS selama ini berupaya menciptakan sebuah kekhalifahan di Timur Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement