Rabu 01 Apr 2015 04:45 WIB

Duh, 62 Anak Tewas karena Perang di Yaman

Kelompok Houthi yang saat ini menguasai Yaman.
Foto: Reuters
Kelompok Houthi yang saat ini menguasai Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sedikitnya 62 anak-anak tewas dan 30 terluka di Yaman sepanjang pekan lalu. Mereka adalah korban pertempuran antara Yaman dan Arab Saudi. Badan PBB untuk anak-anak (UNICEF) mengatakan anak-anak kini sangat membutuhkan perlindungan. 

Pertempuran di Yaman semakin sengit setelah sekutu yang dipimpin oleh Arab Saudi pada pekan lalu memulai serangan udara untuk menghantam kelompok gerilyawan Houthi. UNICEF mengatakan bahwa pertempuran di Yaman mengakibatkan kerusakan parah pada layanan kesehatan dan pendidikan. Keadaan itu memperparah penderitaan anak-anak. Sebelum perang inipun, mereka telah menghadapi krisis makanan dan kekurangan gizi parah.

UNICEF mengatakan kekerasan membuat anak-anak ketakutan dan banyak di antara mereka direkrut menjadi tentara. Utusan perdamaian PBB, Jamal Benomar asal Maroko, dipindahkan ke Yordania untuk memulai upaya perundingan perdamaian.

"Sangat sulit memulai perundingan damai di tengah peperangan, namun justru pada waktu inilah negosiasi sangat dibutuhkan," kata juru bicara PBB Farhan Haq, Selasa (31/3).

PBB masih mengakui Presiden Abdurrabbu Mansour Hadi sebagai pemimpin sah di Yaman di tengah gerakan gerilya kelompok Houthi yang menyebabkan negara miskin Arab itu berada dalam kekacauan. Hadi saat ini berlindung ke Arab Saudi, negara yang menuduh Iran dengan sengaja mendukung Houthi untuk memperluas pengaruh di Timur Tengah.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement