Rabu 01 Apr 2015 19:13 WIB

Serangan Udara di Pabrik Yaman Tewaskan 23 Orang

 Milisi yang loyal kepada Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi mengambil posisi di pangkalan udara Al Anad di selatan provinsi Lahej, 60 km dari kota Aden.
Foto: AP/Wael Qubady
Milisi yang loyal kepada Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi mengambil posisi di pangkalan udara Al Anad di selatan provinsi Lahej, 60 km dari kota Aden.

REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Sebuah serangan udara di Pelabuhan Hodaida, dekat Laut Merah, pada Selasa malam (31/3), menghancurkan sebuah pabrik susu dan menewaskan 23 pekerjanya.

Insiden tersebut merupakan salah satu kasus kematian warga sipil terbesar dalam operasi militer Arab Saudi melawan kelompok Houthi.

Suara tembakan dan ledakan besar terdengar di Aden sepanjang malam. Beberapa video tampak telah dimuat dalam jaringan, namun Reuters belum bisa segera memastikannya, yang menunjukkan pertempuran di sebuah pangkalan militer pasukan pendukung setia Saleh di bagian timur laut kota.

Warga di dekat pabrik susu di Hodaida mengatakan serangan tersebut berada di dekat sebuah kamp tentara kelompok loyalis Saleh. Sumber medis mengatakan 23 korban tewas merupakan pekerja yang berada di pabrik susu dan serangan tersebut turut menghancurkan sebuah pom bensin.

Sebuah serangan di sebuah stasiun pertahanan pesisir pelabuhan Maidi di Provinsi Hajja sebelah utara dari Hodaida menewaskan sedikit-dikitnya enam tentara. Serangan lanjutannya mengenai sebuah kamp militer di Sanaa dan fasilitas pemerintah di Saadeh, Yaman utara.

Operasi oleh Arab Saudi dan negara-negara Muslim Sunni lainnya ditujukan untuk menghentikan kelompok gerilyawan Houthi dan pendukung mantan Presiden Ali Abdullah Saleh dalam memenangkan kontrol negara sekaligus mengembalikannya ke Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi.

Namun, setelah tujuh malam serangan udara yang menargetkan kelompok Houthi dan loyalis Saleh, koalisi Arab Saudi belum berhasil mengamankan kuasa Presiden Hadi terhadap sisa kantong kekuasaan terakhir di pelabuhan bagian selatan Aden.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement