Jumat 10 Apr 2015 07:23 WIB

PBB Menentang Rencana Palestina Ikut Perangi ISIS di Suriah, Lho Kok?

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
Polisi menyita atribut ISIS.
Foto: Antara
Polisi menyita atribut ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menentang rencana sejumlah faksi Palestina, yang ingin bergabung dengan pemerintah Suriah memerangi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Yarmouk. Menurutnya rencana tersebut bisa berubah menjadi pembantaian pengungsi Palestina di wilayah itu.

"Apa yang berlangsung di Yarmouk tak bisa diterima. Kita tak bisa hanya berdiri dan menonton pembantaian yang akan terjadi," kata Ban.

Dilansir Aljazirah, Kamis (9/4), komentar Ban tersebut datang setelah salah satu perwakilan faksi di Palestina Ahmad Majdalani mengatakan, semua faksi di Palestina telah sepakat akan melanjutkan operasi gabungan untuk membantu mengusir ISIS dari Yarmouk. Namun tak jelas faksi mana saja yang telah menyetujui hal itu.

Seperti diketahui kamp pengungsian Yarmpuk merupakan rumah bagi faksi yang mendukung maupun menentang pemerintahan Bashar al-Assad. Belum jelas apakah kedua kubu yang berseberangan tersebut akan setuju untuk bergabung.

Namun Majdalani mengatakan, pemerintah Suriah juga telash setuju untuk memastikan perjalanan aman bagi para pengungsi di Yarmouk. Menurutnya rezim juga akan memberikan tempat tinggal di luar kamp.

Tapi Ban mengatakan Yarmouk itu bagaikan 'lingkaran terdalam negara', selama empat tahun perang sipil Suriah. Banyak bangunan hangus karena peledak, bahkan satu-satunya pusat distribusi bantuan di daerah tersebut yang dijalankan badan PBB hancur total.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement