Sabtu 18 Apr 2015 13:43 WIB

Pasukan Mesir Tewaskan 10 Gerilyawan di Sinai

Kawasan Sinai, sering terjadi bentrokan antara pasukan pemerintah melawan militan bersenjata.
Foto: AP Photo/Hiro Komae
Kawasan Sinai, sering terjadi bentrokan antara pasukan pemerintah melawan militan bersenjata.

REPUBLIKA.CO.ID, ARISH -- Sedikitnya 10 gerilyawan fanatik tewas selama penyerbuan pasukan keamanan terhadap persembunyian mereka di  Rafah dan Sheikh Zuweid di Provinsi Sinai Utara di Mesir.

"Dalam aksinya, pasukan keamanan juga menangkap 11 tersangka. Pihak berwenang saat ini sedang menginterogasi mereka untuk menangkap mereka yang terlibat dalam kegiatan bersenjata," ujar sumber tersebut, Jumat (17/4).

Operasi itu menghancurkan tiga gedung, dua tempat lokakarya, enam kendaraan, 16 sepeda motor dan 17 gubuk milik gerilyawan garis keras tersebut.

"Serangan itu juga menghancurkan satu pertanian yang digunakan sebagai tempat bersembunyi oleh gerilyawan dan menjinakkan 10 peledak rakitan yang dipasang di Jalan Sheikh Zuweid untuk ditujukan kepada pasukan keamanan selama perjalanan mereka," kata sumber itu.

Kegiatan pelaku teror meningkat di Mesir sejak penggulingan presiden Mohammed Moursi dari kubu Islam oleh militer pada Juli 2013 dan penindasan keamana sesudahnya terhadap pengikut setia Moursi. Akibatnya tak kurang dari 1.000 orang tewas dan ribuan orang ditangkap.

Ratusan polisi dan personel militer tewas dalam serangan antipemerintah yang dilancarkan oleh gerilyawan fanatik. Sebagian besar serangan terjadi di semenanjung bergolak tersebut tapi serangan diperkirakan meluas sampai ke Kairo dan provinsi lain.

Kelompok yang diilhami oleh Alqaidah dan berpusat di Sinai, Ansar Bayt Al-Maqdis mengaku bertanggung-jawab atas sebagian besar serangan antipemerintah di Mesir. Kelompok radikal itu telah menyatakan setia kepada ISIS.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement