REPUBLIKA.CO.ID, RAMADI–- Seperti dilaporkan Aljazeera pada Ahad (19/4), ribuan keluarga terus melarikan diri dari kota Irak Ramadi karena Negara Islam Irak Suriah (ISIS) menutup akses ke provinsi Anbar karena bentork dengan pasukan Irak.

“Lebih dari dua ribu warga yang menetap di pinggiran kota telah melarikan diri dari Ramadi. Mereka menetap di daerah selatan dan baran Baghdad. Bantuan tenda, makanan, dan lainnta sedang dikirim kepada mereka,” kataa pejabat di Departemen Migrasi dan Pengungsi, seperti dilaporkan Aljazeera, Ahad (19/4).

PBB jug telah mengumumkan lebih dari empat ribu keluarga telah mengungsi dari Ramadi dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir karena bentrokan yang sedang berlangsung antara ISIS dengan pasukan Irak.

Pengungsiaan besar-besaran itu membuat Ramadi menjadi kota hantu.

ISIS telah menguasai kota terdekat Fallujah lebih dari satu tahun. Mereka juga menangkap warga di tiga desa di pinggiran timur Ramada pada Rabu (15/4) lalu. Pasukan khusus Irak masih mengusai Ramadi pada Jumat (17/4), setelah bentrokan yang intens di sana. Menurut seorang komandan, situasi di sana telah kondusif setelah serangan udara mengahantam ISIS di pinggiran kota.

Ikuti Whatsapp Channel Republika