Ahad 19 Apr 2015 19:03 WIB

Irak: Kami Butuh Bantuan Kemanusiaan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ilham
Militan ISIS di Irak dan Suriah memperbudak perempuan dari kelompok agama minoritas Yazidi di Utara Irak.
Foto: Reuters
Militan ISIS di Irak dan Suriah memperbudak perempuan dari kelompok agama minoritas Yazidi di Utara Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Irak, Ibrahim Al Jaafari menyatakan, negaranya sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Konflik yang terjadi di Irak membuat 2 juta warga harus mengungsi.

"Bantuan kemanusiaan itu senantiasa kami butuhkan apabila ISIS merusak wilayah-wilayah kami," katanya usai menghadiri salah satu pertemuan dalam Konferensi Asia Afrika di Jakarta Convention Center (JCC), Ahad (19/4).

Selain bantuan kemanusiaan, Irak juga membutuhkan bantuan persenjataan, khususnya persenjataan udara. Irak, kata dia, perlu memiliki persenjataan mutakhir untuk menghadapi pasukan ISIS yang memiliki persenjataan lengkap.

"Aspek militer perlu kita hadapi karena kebiadaban mereka dimulai dari kekerasan. Maka kita juga harus menghadapi kebiadaban mereka dengan kekuatan juga," kata Ibrahim.

Dia berharap, Konferensi Asia Afrika dapat menghasilkan solusi jangka panjang untuk menanggulangi masalah kemanusiaan yang diakibatkan oleh terorisme. Lebih dari itu, Ibrahim juga berharap agar Indonesia ikut bergabung bersama negara-negara lainnya dalam koalisi internasional penanggulangan terorisme yang telah terbentuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement