Selasa 21 Apr 2015 13:23 WIB

Kemenlu Imbau WNI di Sekitar Sanna Merapat ke Hudyadah

Rep: C07/ Red: Yudha Manggala P Putra
  Kantor Kedutaan Besar RI (KBRI) di Sana'a, Yaman, Senin (20/4), hancur setelah terkena serangan bom.
Kantor Kedutaan Besar RI (KBRI) di Sana'a, Yaman, Senin (20/4), hancur setelah terkena serangan bom.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Lalu Moh Iqbal mengatakan agar para WNI yang masih berada di sekitar Sanna untuk segera bergerak ke Hudyadah untuk bisa ikut evakuasi bersama tim ke perbatasan Arab Saudi.

"Setelah sampai di Hudyadah, diharapkan dalam waktu dua hari sudah bisa dievakuasi ke Jizan yang merupakan perbatasan negara Yaman dan Arab saudi," ujar Iqbal di Kantor Kementrian Luar Negeri RI, Jalan Taman Pejambon,  No. 6, Jakarta Pusat, Selasa (21/4).

41 WNI di kota Sanna Yaman pagi ini dikabarkan sudah diberangkatkan ke Hudyadah. Mereka terdiri dari staff KBRI, tim evakuasi pusat, dan WNI yang akan dievakuasi. Mereka membutuhkan waktu sekitar lima jam perjalanan untuk sampai Hudyadah.

Sebelumnya serangan bom di dekat kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Sana'a, Yaman, Senin (20/4). Insiden terjadi pukul 10.45 waktu setempat.

Serangan disebut tidak menargetkan KBRI melainkan sebuah depot amunisi di dekat KBRI. Namun, hingga kini belum ada pihak yang meminta maaf atas insiden tersebut. Pelaku penyerangan pun belum diketahui.

Akibat serangan tersebut, jalan di sekitar KBRI rusak parah dan banyak korban jiwa yang merupakan warga di sekitar daerah tersebut. Sebanyak tiga WNI mengalami luka ringan akibat kejadian tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement