REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Berdasarkan informasi dari Badan PBB untuk anak-anak, menyebutkan sebanyak 115 anak tewas dan 172 anak mengalami luka-luka di Yaman sejak serangan udara yang terjadi pada Maret lalu.

"Kami percaya ini adalah angka yang konservatif," kata Pejabat PBB, Christophe Boulierac, dilansir dari laman Aljazeera, Sabtu (25/4).

Boulierac mengatakan pada Jumat (24/4) waktu setempat, sebanyak 64 anak-anak telah meninggal dalam rentan waktu 26 Maret hingga 20 April. Anak-anak tersebut terbunuh akibat melalui serangan udara.

Adapun 26 anak lainnya terbunuh akibat bom dan ranjau. Selain itu 19 anak lainnya terbunuh oleh senapan, tiga dengan tembakan dan tiga lainnya belum diketahui secara pasti penyebabnya.

Sebagian besar dari korban di bawah umur itu, sebanyak 71 anak meninggal di bagian utara Yaman, kata UNICEF. Sebelumnya pada Kamis lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa korban tewas di Yaman secara keseluruhan sudah melampaui angka 1.000 sementara badan PBB untuk hak asasi manusia menambahkan bahwa setidaknya 551 korban adalah warga sipil.

Keadaan kemanusiaan di Yaman diperparah oleh penarikan anak-anak menjadi anggota sejumlah kelompok bersenjata. UNICEF memperkirakan bahwa sejak 26 Maret, setidaknya 140 anak telah menjadi korban dari rekrutmen paksa itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika